Sentimen
Negatif (99%)
15 Okt 2024 : 14.47
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor

Tokoh Terkait

Kekerasan di Pesantren, Ma’ruf Amin Usul Pembentukan Dewan Kiai untuk Pengawasan

15 Okt 2024 : 21.47 Views 1

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Kekerasan di Pesantren, Ma’ruf Amin Usul Pembentukan Dewan Kiai untuk Pengawasan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin tampaknya cukup prihatin dengan aksi kekerasan yang belakangan ini mulai marak terjadi di lingkungan pesantren.

Karena itu, perlu ada upaya nyata untuk mengatasi masalah kekerasan di pesantren itu, sehingga ke depan tidak lagi terulang. Apalagi, lingkungan pesantren selama ini dikenal sebagai lingkungan pendidikan yang mengutamanan akhlak, dan perilaku baik lainnya.

Kasus kekerasan di pesantren belakangan ini memang sangat memprihatinkan. Betapa tidak, korban banyak yang dilecehkan pengelola pesantren, senior, hingga kekerasan yang berakhir dengan kematian santri.

Melihat fenomena itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menekankan pentingnya pengawasan yang lebih ketat di seluruh pondok pesantren untuk mencegah tindak kekerasan.

Keterangan tersebut disampaikan Ma'ruf usai menghadiri peletakan batu pertama Pondok Pesantren Darul Amin dan Masjid Mambaul Khair di Rawa Gede, Kabupaten Bogor, dilansir jawapos, Minggu (13/10).

Ma'ruf mengungkapkan kasus-kasus kekerasan yang terjadi belakangan di sejumlah pesantren, harus menjadi perhatian serius. "Nah, pesantren itu tentu kita awasi dengan ketat," ujar Ma'ruf.

Dua juga menyarankan pembentukan Dewan Kiai. Yaitu sebagai lembaga pengawasan yang dapat memastikan proses pendidikan di pesantren berjalan sesuai dengan nilai-nilai luhur.

"Kita minta nanti juga, nanti ada semacam Dewan Kiai ya, untuk mengawasinya," tambahnya.

Ma'ruf menegaskan bahwa tindak kekerasan yang terjadi di pesantren melibatkan individu yang bukan mencerminkan santri sejati. Menurutnya, kekerasan bukanlah karakteristik dari pesantren, melainkan penyimpangan.

"Jadi ketika ada kasus itu, itu penyimpangan. Ini berarti bukan orang pesantren," jelas Ma'ruf.

Baginya, santri kan tidak punya watak seperti itu. Lebih jauh, Ma'ruf menekankan bahwa pesantren sejatinya merupakan tempat mendidik dan membina akhlak sejak dini, dengan tujuan mencetak individu berakhlak mulia.

Segala bentuk penyimpangan dari tujuan ini, menurutnya, harus ditindak tegas dan ditiadakan. "Pesantren itu justru mendidik, membuat akhlak [santrinya] sejak kecil menjadi orang yang berakhlak mulia," terangnya. Jangan sampai terjadi lagi kasus kekerasan di lingkungan pesantren. (fajar)

Sentimen: negatif (99.9%)