Sentimen
Negatif (99%)
15 Okt 2024 : 02.03

Puluhan Tahun Honorer, Petugas Pintu Air Sulsel Tuntut Pengangkatan PPPK: Kami Ingin Ubah Nasib

15 Okt 2024 : 09.03 Views 1

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Puluhan Tahun Honorer, Petugas Pintu Air Sulsel Tuntut Pengangkatan PPPK: Kami Ingin Ubah Nasib

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Sekitar 1700 petugas pintu air dari Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata Ruang (SDA CKTR) se-Sulsel menggeruduk kantor DPRD Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Senin (14/10/2024).

Ribuan massa tersebut awalnya berkumpul di kantor Dinas PU Pera Provinsi Sulsel Jalan AP Pettarani, dan berjalan ke kantor DPRD Sulsel.

Pantauan fajar.co.id di lokasi, lebih dari seribu petugas pintu air itu berasal dari beberapa kabupaten kota se-Sulsel.

Mereka datang jauh-jauh meninggalkan daerah mereka untuk menuntut keadilan setelah sekian lama menjadi honorer.

Salah seorang massa aksi bernama Andi Irfandi mengatakan, pihaknya turun ke jalan untuk menuntut keadilan.

Ia merasa tak sanggup meratapi nasib jika harus menjadi honorer selama berpuluh-puluh tahun.

"Tuntutannya, jadi kami minta untuk diikutkan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)," ujar Andi Irfandi di lokasi.

Sambil menahan luapan emosinya, Andi Irfandi mengungkapkan bahwa mereka yang turun ke jalan merupakan petugas yang telah lama menjadi honorer. Dan tak kunjung terangkat.

"Yang datang hari ini itu rata-rata sudah lama honorer, ada yang sudah lima tahun, 20 tahun, bahkan ada yang dua bulan lagi pensiun," Andi Irfandi menuturkan.

Sementara Isran (47), salah satu massa dari Bajo Kabupaten Luwu mengaku telah menjadi honorer sejak 2005 lalu.

"Saya dari 2005 jadi honorer, sampai sekarang belum terangkat. Susah sekali (Sambil meneteskan air matanya)," ucap Isran sesekali mengusap air matanya.

Setelah melihat informasi di handphonenya terkait rencana aksi unjuk rasa, Isran mengaku terpanggil untuk datang ke kota daeng.

"Saya datang ke sini berharap bisa masuk PPPK. Untuk memperbaiki nasib," tukasnya.

Dituturkan Isran, penghasilan sekitar Rp2,2 juta perbulan selama menjadi honorer tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

"Ini tidak cukup untuk kebutuhan hari-hari, ada anak sekolah, mana untuk makan juga. Makanya kami ini menuntut agar diikutkan seleksi PPPK agar ada perbaikan nasib," imbuh pria yang dua bulan lagi pensiun ini.

Hingga berita ini diturunkan, massa aksi masih terus menyampaikan aspirasinya di Depa kantor DPRD Sulsel.

(Muhsin/fajar)

Sentimen: negatif (99%)