Sentimen
Positif (100%)
11 Okt 2024 : 08.53
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Jati, Yogyakarta

Lewat Diseminasi, LRI UMY Berharap Hasil Penelitian Dapat Dimaksimalkan Stakeholder dalam Kebijakan

11 Okt 2024 : 15.53 Views 1

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

Lewat Diseminasi, LRI UMY Berharap Hasil Penelitian Dapat Dimaksimalkan Stakeholder dalam Kebijakan

BANTUL—Lembaga Riset dan Inovasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar Diseminasi Hasil Penelitian Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) 2024 di Dasron Hamid Research and Innovation Center, UMY, pada 8-11 Oktober 2024.

LRI UMY berharap hasil penelitian yang dipaparkan tersebut dapat diterapkan berbagai stakeholder menjadi kebijakan. 

Kepala LRI UMY, Prof. Dyah Mutiarin menyampaikan dosen dan mahasiswa UMY memaparkan hasil penelitiannya yang mengangkat persoalan-persoalan dalam berbagai bidang.

Beberapa bidang yang diteliti dalam penelitian tersebut antara lain mengenai green economy, blue economy, green tourism, digital governance, kesehatan, dan pengelolaan keuangan. 

Prof. Dyah berharap hasil penelitian tersebut dapat dimanfaatkan berbagai stakeholder sebagai bahan perumusan kebijakan.

Dengan begitu, dia berharap hasil penelitian tersebut mampu memberikan manfaat bagi berbagai stakeholder. “Jadi output supaya penelitian ini bisa lebih berdampak, bermanfaat dan dapat diterapkan masyarakat,” ujarnya. 

Sementara Ketua Pengusul UMY, Rudy Suryanto memaparkan hasil penelitiannya bertajuk Peningkatan Kinerja dan Pertumbuhan BUMDes sebagai Enabler guna Menciptakan Ekosistem Industri Pariwisata Berbasis Sustainability.

Dalam penelitian tersebut, Rudy meneliti mengenai faktor yang mempengaruhi kinerja dan pertumbuhan BUMDes. Dalam penelitiannya, modal sosial internal dan eksternal mempengaruhi peningkatan kinerja BUMDes.

Dia menuturkan modal sosial internal perlu didukung dengan adanya kapabilitas inovasi untuk meningkatkan kinerja BUMDes. Selain itu, menurutnya, kapabilitas inovasi didorong oleh modal sosial eksternal. 

“Semakin BUMDes terekspos kerja sama dengan kampus, pendamping, pemerintah, makna kapabilitas inovasi akan meningkat, kemudian kinerjanya dapat meningkat,” ujarnya. 

Lebih lanjut, menurut Rudy, BUMDes perlu mampu berinovasi agar dapat mengatasi tantangan di tengah perubahan lingkungan dan perkembangan teknologi.

Menurutnya, BUMDes perlu meningkatkan kinerja agar mampu memberikan manfaat bagi masyarakat. 

Kemudian Ketua Pengusul UMY, Prof. Eko Priyo Purnomo memaparkan hasil penelitiannya yang bertajuk Penerapan Model Transformasi Pariwisata guna Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Hijau guna Mendukung  Pariwisata Berkelanjutan di Destinasi Super Prioritas.

Dia menuturkan pemerintah memiliki beberapa destinasi wisata super prioritas. Menurutnya, pemerintah telah merancang tersebut tersebut sebagai bagian dari sumber pendapatan negara.

Destinasi pariwisata, kata dia, selama ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memastikan pendapatan negara meningkat, selain dari pajak. Karena menurutnya, apabila pendapatan negara hanya berasal dari pajak, maka semakin lama akan memberatkan. 

Menurut Prof. Eko, agar pendapatan pemerintah dari sektor pariwisata dapat berkelanjutan, pemerintah perlu memperhatikan konsep ekonomi hijau dalam pengelolaannya. 

“Ekonomi hijau karena wisata berbasis wisata alam, maka yang dijual harus dipastikan panoramanya. Maka harus dipastikan pemerintah pusat dalam membuat kebijakan harus memastikan lingkungannya terjaga,” ujarnya. 

Selain itu, pemerintah juga harus mengembangkan potensi lokal dengan menggandeng UMKM lokal dalam berbagai event. Dengan begitu, menurut Prof. Eko, destinasi super prioritas dapat dijaga keberlanjutannya. 

Sementara Ketua Pengusul UMY, Qurratul Aini memaparkan hasil penelitiannya dengan tajuk Kajian Gaya Kepemimpinan Direktur Rumah Sakit Umum dalam Pelaksanaan Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Umum Muhammadiyah/Aisyiyah.

Dalam penelitiannya, Aini menemukan pentingnya direktur rumah sakit memiliki fleksibilitas, sehingga kebijakan yang akan diputuskan mampu mengakomodasi kebutuhan pasien. 

“Fleksibilitas dalam gaya kepemimpinan sangat penting, terutama dalam lingkungan yang kompleks seperti rumah sakit umum. Direktur yang sangat fleksibel cenderung lebih mampu menghadapi tantangan operasional, menangani krisis, serta memotivasi dan memimpin staf dengan efektif,” ujarnya. 

Menurutnya, direktur rumah sakit yang fleksibel mampu beradaptasi dengan perubahan regulasi, kebutuhan pasien, dan perkembangan teknologi medis dengan lebih cepat.

Sebaliknya, menurut Aini, direktur rumah sakit yang kaku mungkin menghadapi kesulitan dalam menangani situasi yang tidak terduga, karena mereka kurang terbiasa dengan perubahan pendekatan.

Hal tersebut menurutnya dapat menyebabkan efisiensi menurun dalam situasi tertentu, terutama ketika rumah sakit dihadapkan pada tantangan yang memerlukan perubahan cepat dalam strategi atau operasi.

Menurutnya, fleksibilitas dalam berbagai situasi menunjukkan direktur mampu beradaptasi dengan tuntutan lingkungan yang berubah. 

Kemudian Ketua Pengusul UMY, Cahyo Budiyantoro memaparkan hasil penelitiannya yang bertajuk Pengembangan Wood Plastic Composite dengan Matrik Limbah Expanded Polystyrene.

Dalam penelitian tersebut, Cahyono menemukan paparan UV berdampak negatif pada kekuatan benturan spesimen WPC, dengan komposit serbuk kayu pinus mengalami laju degradasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan serbuk kayu jati. 

“Oleh karena itu, serbuk kayu jati lebih cocok sebagai bahan pengisi untuk WPC daripada pinus untuk aplikasi yang membutuhkan ketahanan UV dan kekuatan benturan yang lebih baik setelah paparan berkepanjangan terhadap elemen lingkungan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sentimen: positif (100%)