Jakarta, tvOnenews.com - Seorang pria yang merupakan guru honorer di sebuah Madrasah Tsanawiyah (MTs) hidup memprihatinkan hingga viral di media sosial.

Berdasarkan informasi dari video yang diunggah akun @amalbaikinsaniorg di TikTok, guru honorer itu bernama Alvi.

Alvi merupakan guru honorer yang sudah 36 tahun mengabdi di sekolah tempatnya mengajar. Gaji sebagai guru honorer tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya.

Bahkan, sepulang mengajar, Alvi harus menjadi pemulung sampah untuk menambah pundi-pundi uang demi menyambung hidup.

"Seorang guru honorer yang mengabdi selama 36 tahun demi mendidik anak bangsa. Jarak rumah ke sekolah sangat jauh, namun, bapak tidak punya uang untuk naik angkutan umum. Akhirnya, bapak jalan kaki ke sekolah. Sepulang mengajar, bapak juga menjadi pemulung untuk mencukup hiup sehari-hari," tulis akun tersebut dikutip Senin (7/10).

Alvi, guru honorer jadi pemulung usai mengajar di Sukabumi. (Foto: Instagram @hotmanparisofficial)

Dalam video itu tampak cuplikan saat Alvi sedang mengajar di dalam kelas. Dengan pakaian yang lusuh, Alvi juga terlihat memulung sampah di jalanan usai mengajar.

Ada pula muridnya yang salim dengan Alvi saat sedang beristirahat di pinggir jalan.

Dalam kolom komentar unggahan tersebut, banyak warganet yang mengaku sebagai mantan murid Alvi. Banyak pula warganet yang ingin berdonasi membantu Alvi.

Berdasarkan informasi dari kolom komentar juga, Alvi diketahui tinggal di Kampung Bantar Muncang, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Unggahan akun @amalbaikinsaniorg lainnya, Alvi terlihat sudah menerima donasi dari masyarakat yang digunakan untuk membuka warung.

"Mudah-mudahan warung dan uang tunai ini bisa bermanfaat untuk keberlangsungan hidup Pak Alvi dan juga keluarga," tulis akun tersebut.

Reaksi Hotman Paris

Nasib miris yang dialami Alvi juga jadi sorotab pengacara terkenal, Hotman Paris.

Melalui akun @hotmanparisofficial di Instagram, Hotman Paris mengunggah ulang video cuplikan kehidupan sehari-hari Alvi yang menjadi pemulung seusai mengajar di sekolah.

Menurut Hotman, kondisi tersebut hanya ada di Indonesia.

"Hanya di Indonesia ada seperti ini," tulis Hotman Paris. (dpi)