Sentimen
Positif (66%)
7 Okt 2024 : 20.06
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Washington, Michigan

Partai Terkait

Keunggulan Tipis Kamala Harris Atas Trump Jelang Pilpres AS

8 Okt 2024 : 03.06 Views 1

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Keunggulan Tipis Kamala Harris Atas Trump Jelang Pilpres AS
Washington DC -

Amerika Serikat (AS) akan menggelar Pemilihan Presiden (Pilpres) pada November 2024. Berdasarkan jajak pendapat terbaru, capres dari Demokrat Kamala Harris unggul tipis dari capres Republik Donald Trump.

Pemilu AS akan digelar pada 5 November 2024. Namun, pemungutan suara awal sudah mulai digelar.

Dilansir The Guardian, Senin (7/10/2024), lebih dari 1,4 juta orang telah memberikan suaranya dalam Pilpres tahun ini saat kampanye Harris dan Trump masih terus berlanjut di beberapa negara bagian.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut pelacak jajak pendapat The Guardian per 5 Oktober, Harris diprediksi memimpin dengan perolehan 49,3 persen suara secara nasional, dibandingkan Trump dengan hanya 46 persen suara.

Angka tersebut dirilis saat pemungutan suara awal sudah berlangsung, dan menurut data Election Lab di University of Florida, lebih dari 1,4 juta warga AS telah memberikan suaranya hingga Jumat (4/10) siang waktu setempat. Keunggulan tipis Harris atas Trump itu serupa dengan analisis The Guardian pekan lalu.

Meski perolehan suara nasional atau popular votes penting, namun Pilpres AS yang menggunakan sistem electoral college membuat capres harus mampu mendapatkan 270 electoral colleges dari total 538 electoral colleges untuk memenangkan Pilpres. Jalan paling sederhana untuk mendapatkan hal tersebut adalah dengan memenangkan swing states.

Para pakar politik memprediksi pertarungan antara Harris dan Trump akan berlangsung sengit di sejumlah swing states. Swing states sendiri merupakan negara bagian yang menjadi perebutan suara dan ada kemungkinan untuk dimenangkan oleh capres Partai Demokrat atau capres Partai Republik.

Puluhan negara bagian AS lainnya memiliki riwayat sebagai blue states, yang artinya selalu dimenangkan oleh Partai Demokrat, atau red states yang selalu dimenangkan oleh Partai Republik.

Ada tujuh swing states yang menjadi perebutan suara dalam pilpres AS, yakni Pennsylvania, Michigan, Wisconsin, Nevada, North Carolina, Georgia dan Arizona. Harris dinyatakan memimpin di sebanyak lima negara bagian dari total tujuh negara bagian yang menjadi swing states.

Hal itu didasarkan pada angka rata-rata jajak pendapat untuk negara bagian berkualitas tinggi yang dikumpulkan platform analisis jajak pendapat 538 selama 10 hari terakhir. Namun secara keseluruhan, kedua capres tetap memiliki peluang kemenangan yang sama.

Sementara berdasarkan data jajak pendapat 538/ABC News per 7 Oktober, seperti dilansir BBC, Harris diprediksi meraup 48 persen suara dan Trump meraup 46 persen suara. Untuk perolehan suara di tujuh swing states, jajak pendapat 538/ABC News juga menunjukkan persaingan super ketat antara kedua capres.

Harris disebut unggul kurang dari 1 poin untuk negara bagian Pennsylvania, kemudian unggul 1 poin di Nevada, lalu unggul masing-masing 2 poin di Michigan dan Wisconsin. Sedangkan Trump disebut unggul kurang dari 1 poin di North Carolina dan unggul masing-masing satu poin di Georgia dan Arizona.

Selisih tipis juga ditunjukkan dalam jajak pendapat media terkemuka CNN yang dilakukan oleh SSRS, yang dirilis dua pekan lalu, yang menunjukkan Harris meraup 48 persen suara dukungan dan Trump meraup 47 persen suara dukungan.

CNN memprediksi Pilpres AS 2024 sebagai pemilu dengan selisih suara paling tipis dalam abad ini. Faktanya, berdasarkan laporan CNN, persaingan antara Harris dan Trump sejauh ini menjadi persaingan paling ketat untuk memimpin Gedung Putih dalam 60 tahun terakhir.

Laporan CNN juga menunjukkan jajak pendapat sejak 10 September lalu, ketika kedua capres melakukan debat publik, persaingan keduanya masih berada dalam batas margin of error dan terlalu sulit untuk diprediksi.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Sentimen: positif (66.7%)