Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Surabaya
Kasus: pengangguran, stunting
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Gunakan Teknologi AI, Surabaya Jadi Kota Pertama Indonesia yang Raih Predikat AA dari SAKIP
Kompas.com Jenis Media: Nasional
KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas memberikan predikat AA (Sangat Memuaskan) kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada Rabu (02/9/2024).
Surabaya mencatat sejarah sebagai kota pertama dan satu-satunya di Tanah Air yang berhasil meraih predikat tersebut.
Sebagai informasi, SAKIP merupakan sistem terintegrasi, mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan program, hingga pelaporan dan evaluasi kinerja birokrasi secara rigid dan terukur.
Pencapaian tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi intens menggerakkan birokrasi untuk memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan pemkot berdampak bagi masyarakat.
Baca juga: Pemkot Surabaya Bebaskan Denda PBB, Insentif Pajak Diberi hingga 30 September 2024
Salah satu indikator penilaian tersebut adalah kesuksesan Surabaya menurunkan angka pengangguran, kemiskinan, serta stunting secara signifikan.
Selain itu, Pemkot Surabaya juga dinilai melakukan terobosan dengan menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) dalam mengintegrasikan sistem perencanaan dan pengukuran kinerja birokrasi.
Deputi Bidang Reformasi Birokrasi Akuntabilitas, Aparatur dan Pengawasan Kementerian PANRB Erwan Agus Purwanto menyampaikan, SAKIP sangat membantu pemerintah daerah (pemda) dalam mengintegrasikan sistem perencanaan, sistem penganggaran, dan sistem manajemen kinerja.
Dengan demikian, setiap rupiah yang dibelanjakan dapat dipastikan kebermanfaatannya untuk masyarakat.
Selain menggunakan AI, indikator lain yang diterapkan Pemkot Surabaya adalah mengimplementasikan data driven policy.
Inisiatif tersebut terbukti memberikan dampak pada berbagai prioritas pembangunan, seperti penurunan kemiskinan, penurunan stunting, terkendalinya inflasi, peningkatan investasi, serta berbagai indikator pembangunan lain.
DOK. Pemkot Surabaya. Pemkot Surabaya menjadi kota pertama di Indonesia yang raih SAKIP 'AA'.Erwan menilai, Surabaya berhasil mengimplementasikan best practice dalam implementasi SAKIP secara nasional. Pemkot Surabaya sendiri berhasil meraih predikat A pada 2022. Hanya dalam kurun dua tahun, Surabaya berhasil melakukan fast track sehingga meraih predikat AA.
"Jadi, luar biasa untuk Surabaya," kata Erwan dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (2/10/2024).
Sementara itu, Kepala Bagian Organisasi Surabaya Noer Oemarijati menuturkan bahwa predikat SAKIP AA yang diraih Pemkot Surabaya merupakan hasil dari proses panjang sejak 2021.
Pemkot Surabaya sendiri telah menjalankan berbagai program unggulan. Sebagai contoh, program Padat Karya telah memberdayakan 35.000 keluarga, platform belanja perangkat daerah, serta Aparatur Sipil Negara (ASN) Surabaya. Program ini melibatkan 4.200 usaha rakyat di kampung-kampung.
Baca juga: Pemkot Surabaya Bakal Resmikan Rumah Sakit Baru di Wilayah Timur
Pemkot Surabaya juga memiliki akurasi data by name by address yang menjadi kunci intervensi pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Inovasi ini menjadi kunci menurunkan kemiskinan dari dari 5,23 persen (2021) menjadi 3,96 persen (2024).
Pemkot juga berhasil menurunkan prevalensi stunting secara signifikan dari 28,9 persen pada 2021 menjadi 1,6 persen pada 2024.
“Kementerian PANRB mengapresiasi program dan kinerja Pemkot Surabaya karena berdampak kemiskinan, terutama dalam pengentasan kemiskinan,” kata Noer.
DOK. Pemkot Surabaya. Pemkot Surabaya menjadi kota pertama di Indonesia yang raih SAKIP 'AA'.Pemkot Surabaya, lanjut Noer, terus melanjutkan berbagai langkah inovatif, termasuk digitalisasi sistem di seluruh lini pemerintahan. Inovasi teknologi kecerdasan buatan juga sudah diterapkan untuk mendukung kinerja pemerintahan.
Baca juga: Pemkot Surabaya Mulai Revitalisasi Pasar Kembang yang Terbakar pada 2021
Menurutnya, sebelum Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjalani masa cuti, ia telah memberikan arahan strategis kepada seluruh jajaran pemkot hingga meraih predikat SAKIP AA.
Arahan yang diberikan walikota diwujudkan dalam perjanjian kinerja yang melibatkan seluruh perangkat daerah, mulai dari sekretaris daerah (Sekda) hingga staf. Setiap kinerja harus terukur dan diarahkan untuk mencapai visi Surabaya sebagai kota dunia yang maju, humanis, dan berkelanjutan.
“Sebelum cuti, wali kota sudah memberikan amanah kepada seluruh aparatur Pemkot Surabaya untuk bekerja fokus dan terukur dengan inovasi serta digitalisasi yang memudahkan masyarakat,” ujar Noer.
Sentimen: positif (100%)