Diskusi Dibubarkan Paksa, Kompolnas Desak Polda Metro Jaya Evaluasi Pengamanan

1 Okt 2024 : 00.27 Views 9

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Diskusi Dibubarkan Paksa, Kompolnas Desak Polda Metro Jaya Evaluasi Pengamanan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Aksi pembubaran diskusi Forum Tanah Air (FTA) di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan pekan lalu, terus menyita perhatian publik. Pasalnya, diskusi yang digelar di salah satu hotel itu dibubarkan paksa secara anarkis.

Akibat aksi itu, aparat kepolisian dinilai gagal menjalankan tugas pengamanan sehingga aksi anarkis bisa terjadi. Apalagi, saat kejadian berlangsung, aparat kepolisian ada di sekitar lokasi.

Karena itu, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta pihak kepolisian mengevaluasi langkah antisipasi kekerasan, yang menyebabkan adanya pembubaran diskusi yang digelar Forum Tanah Air (FTA) di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (29/9) lalu.

"Bidang Propam Polda Metro Jaya diharapkan segera melakukan evaluasi terhadap upaya antisipasi kepolisian yang ternyata gagal membendung tindakan kekerasan pengganggu disķusi," ujar Komisioner Kompolnas Poengky Indarti kepada wartawan, Senin (30/9).

Diketahui bahwa saat pembubaran diskusi, pihak kepolisian sebetulnya sedang melakukan pengamanan aksi yang dilakukan Aliansi Cinta Tanah Air di depan lokasi berlangsungnya diskusi.

Namun, orang tak dikenal kemudian masuk dari arah belakang hotel dan membubarkan paksa diskusi yang berlangsung. Polisi baru menyadari ada pembubaran dan baru ke belakang.

"Kami berharap tindakan kekerasan ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," pungkas Poengky.

Sebelumnya, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin membeberkan kronologi terjadinya pembubaran diskusi diaspora di Grand Kemang, Jakarta Selatan. Dalam peristiwa ini, massa yang tak dikenal bertindak anarkis memporakparandakan panggung, menyobek backdrop, mematahkan tiang mik, dan mengancam para peserta yang baru hadir.

Menurut Din, Acara itu dirancang sebagai dialog antara diaspora Indonesia di manca negara dengan sejumlah tokoh atau aktivis tentang masalah kebangsaan dan kenegaraan. Selain Din, hadir sebagai narasumber antara lain Refly Harun, Marwan Batubara, Said Didu, Rizal Fadhilah, Sunarko, dan beberapa lainnya.

Din menyampaikan, sejak pagi hari sudah ada sekelompok massa menggelar orasi dari atas sebuah mobil komando di depan hotel. Namun, Din mengaku tidak mendengar jelas tuntutan massa.

"Tidak terlalu jelas pesan yang mereka sampaikan, kecuali mengeritik para narasumber yang diundang dan membela rezim Presiden Jokowi," kata Din, Sabtu (28/9).

Din melanjutkan, acara tidak sempat dimulai. Karena massa sudah bertindak anarkis terlebih dahulu dengan memasuki ruangan hotel, dan mengobrak-abrik seisinya.

"Acara akhirnya dimulai dan diubah menjadi konperensi pers," imbuhnya. (fajar)

Sentimen: negatif (100%)