Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tangki, Kulon Progo
Meski Sudah Masuk Musim Penghujan, BPBD Kulonprogo Masih Dropping Air Bersih
Harianjogja.com Jenis Media: News
Harianjogja.com, KULONPROGO— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogomasih masih mendistribusikan air bersih kepada masyarakat terdampak bencana kekeringan sebanyak tiga tangki untuk delapan sampai sembilan titik per hari meski sudah hujan.
Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo Taufik Prihadi di Kulonprogo, Minggu (29/9/2024), mengatakan berdasarkan hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim hujan baru masuk wilayah Kulonprogo pada dasarian kedua Oktober.
"Ada beberapa wilayah di Kulonprogo yang mulai diguyur hujan. Namun curah hujannya masih bersifat rendah dengan sebaran yang belum merata. Tetapi kami masih menyalurkan air bersih ke masyarakat sesuai permintaan," kata Taufik Prihadi.
Ia mengatakan Status Tanggap Darurat Kekeringan di Kulonprogo berlaku sejak 24 hingga 30 September 2024. Pihaknya tengah mempertimbangkan perpanjangan status tersebut.
"Saat ini, kami sedang mengkaji perpanjangan Status Tanggap Darurat Kekeringan tersebut," katanya.
Taufik mengakui meski sudah mulai hujan, debitnya belum mampu sepenuhnya mencukupi kebutuhan air bersih warga.
BACA JUGA: BPBD Kulonprogo Kaji Kemungkinan Perpanjangan Status Siaga Darurat Kekeringan
Setidaknya ada enam kapanewon (kecamatan) di Kulonprogo yang terdampak kekeringan pada kemarau tahun ini. Antara lain, Kapanewon Girimulyo, Samigaluh, Kokap, Kalibawang, Nanggulan, dan Pengasih.
"Kami masih terus bersiaga dalam mendistribusikan air bersih ke masyarakat," katanya.
BPBD Kulon Progo turut berkoordinasi dengan jaringan relawan untuk melaporkan daerah yang membutuhkan air bersih.
"Termasuk dengan berbagai instansi hingga swasta yang hendak membantu proses dropping air bersih," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kulonprogo Triyono mengatakan penanganan kekeringan mengandalkan pos belanja tidak terduga (BTT) dari APBD. Namun diperlukan Status Tanggap Darurat Kekeringan agar bisa mengaksesnya.
"Tanpa ada status tersebut, maka BTT tidak bisa diakses," kata.
Pemanfaatan BTT untuk penanganan kekeringan menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
"Dana BTT masih sangat mencukupi untuk dropping air bersih," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Sentimen: negatif (98.4%)