Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gunung
Kasus: kekerasan seksual
Tokoh Terkait
Kekerasan pada Anak Tinggi, Kemensos Akan Perkuat Kemitraan dengan LPAI
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkapkan komitmennya untuk memperkuat kemitraan dengan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).
Pernyataan tersebut disampaikan Gus Ipul saat menerima kunjungan Ketua LPAI, Seto Mulyadi, atau lebih dikenal sebagai Kak Seto, di Kementerian Sosial, Jakarta, pada Jumat (27/9/2024).
Gus Ipul menekankan pentingnya perlindungan anak sebagai tanggung jawab bersama, mengingat tingginya kasus kekerasan pada anak, terutama kekerasan seksual yang diibaratkan sebagai fenomena gunung es.
"Kemitraan sangat penting dalam perlindungan anak secara umum, butuh perhatian bersama," ujar Gus Ipul dalam keterangan resminya yang diterima Kompas.com, Sabtu (28/9/2024).
Baca juga: LPSK Ungkap Permohonan Perlindungan Perkara Kekerasan Anak Meningkat 81 Persen
Menurutnya, banyak kasus kekerasan pada anak yang tidak dilaporkan dan tidak diketahui publik.
Hal ini disebabkan oleh stigma negatif yang masih melekat pada korban di masyarakat.
Gus Ipul juga menyebutkan bahwa Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak dan Sentra yang tersebar di 31 lokasi di Indonesia telah menangani 2.304 kasus kekerasan seksual pada anak.
Kompleksitas kasus kekerasan pada anak yang tinggi tidak dapat ditangani oleh satu pihak saja.
Baca juga: Pemerintah Rancang Peta Jalan Cegah Kekerasan Anak di Ranah Daring
Gus Ipul menegaskan perlunya kerja sama antar lembaga agar kasus-kasus tersebut dapat ditangani dengan baik. Oleh karena itu, ia mendukung kolaborasi antara Kementerian Sosial dan LPAI.
Dalam pertemuan tersebut, Kak Seto menjelaskan sejarah terbentuknya LPAI dengan menunjukkan Surat Keputusan Kemensos yang dikeluarkan pada tahun 1997.
LPAI telah berperan aktif dalam mencegah kasus kekerasan pada anak serta mendampingi anak-anak yang menjadi korban.
"LPAI itu sejarahnya dari Kemensos," ungkap Kak Seto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Sentimen: positif (49.9%)