Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Timah Tbk
Kasus: Tipikor, korupsi
Tokoh Terkait
PT SBS Setor Uang ke "Money Changer" Helena Lim, Disebut "Biaya Koordinasi"
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - Karyawan perusahaan smelter swasta, PT Sariwiguna Bina Sentosa (SBS), Elly Kohari membenarkan uang yang disetorkan ke money changer Helena Lim, PT Quantum Skyline Exchange (QSE), dicatat sebagai “biaya koordinasi”.
Catatan “biaya koordinasi” itu dicantumkan dalam bukti pengeluaran kas PT SBS menyangkut dana yang dikeluarkan dan disetorkan ke PT QSE.
Informasi itu Elly sampaikan ketika dihadirkan sebagai saksi perkara dugaan korupsi dalam tata niaga komoditas timah di PT Timah Tbk yang menjerat Helena Lim, eks Direktur Utama PT Timah Tbk Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, dan dua terdakwa lain.
“Nah di sini dituliskan di dalam bukti pengeluaran kas itu adalah biaya koordinasi Februari 19, USD 100 ribu @ Rp 14.015. Ini maksudnya seperti apa?” tanya jaksa di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2024).
Baca juga: Saksi Kasus Timah Mengaku Transfer Miliaran Rupiah ke Money Changer Helena Lim
Elly lantas menjawab dirinya mendapat perintah dari Direktur PT SBS Juan Setiadi yang meninggal pada 2019, untuk menyetorkan uang ke money changer.
Bunyi perintah itu, yang menyebutkan penggunaan dana sebagai biaya koordinasi dicatat dalam bukti pengeluaran kas.
Adapun dana itu bersumber dari kerja sama sewa smelter antara PT Timah Tbk dengan PT SBS.
“Ini sumber untuk membayar ke PT QSE tadi disampaikan dari?” tanya jaksa.
“Dana dari kerja sama sewa smelter timah,” ujar Elly.
Setelah itu, jaksa lantas menunjukkan contoh slip penyetoran uang ke rekening milik PT QSE. Namun, Elly mengaku tidak mengingat dan hafal berapa jumlah nomor rekening tersebut.
“Rekening PT QSE ada berapa yang diminta Direktur ibu, untuk transfer ke sana?” tanya jaksa.
Baca juga: Pejabat PT Timah Minta Kajian Kerja Sama Sewa Smelter Dibuat Backdate
“Saya tidak ingat berapa, tapi setiap ada perintah untuk menyetorkan ini, setoran. Tapi tidak pernah hafal nomor rekeningnya tidak ingat,” tutur Elly.
Bunyi “biaya koordinasi” itu juga pernah ditulis dalam email dari karyawan Direktur PT SBS penerus Juan, Robert Indarto, bernama Imelda.
Imelda disebut sebagai karyawan Robert yang ada di Jakarta.
Jaksa lantas mengonfirmasi bunyi email yang dikirimkan kepada Elly terkait pengurusan biaya koordinasi.
Sentimen: negatif (84.2%)