Sentimen
Negatif (79%)
25 Sep 2024 : 19.31
Informasi Tambahan

Institusi: Imparsial

Kasus: kejahatan siber

KPAI Harap Pembentukan Direktorat PPA-PPO Polri Tingkatkan Perlindungan Perempuan dan Anak

25 Sep 2024 : 19.31 Views 20

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

KPAI Harap Pembentukan Direktorat PPA-PPO Polri Tingkatkan Perlindungan Perempuan dan Anak

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ai Maryati Solihah menyambut baik dibentuknya Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak dan Pidana Perdagangan Orang (Dittipid PPA-PPO) Bareskrim Polri.

Ia berharap, langkah ini dapat meningkatkan kualitas dalam memberikan perlindungan, pelayanan dan pengayoman sesuai dengan harapan masyarakat.

"Ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas perlindungan perempuan dan anak," kata Ai Maryati, dalam keterangan resminya, Rabu (25/9/2024).

"Ini juga menjadi tonggak dan momentum bersama untuk memberikan keadilan, memberikan rasa perlindungan, memberikan rasa dilayaninya publik oleh Polri," ujar dia.

Baca juga: Imparsial: Pembentukan Direktorat PPA-PPO Polri Tepat, Kasus Anak dan Perempuan Mengkhawatirkan

Ai Maryati mengatakan, dibentuknya Dittipid PPA-PPO dengan menunjuk Brigjen Desy Andriani sebagai Direktur adalah komitmen Polri bersama dengan masyarakat dalam menentang dan melawan segala kekerasan terhadap kekerasan perempuan dan anak.

"Acap kali perempuan dan anak juga menjadi korban dari tindak pidana perdagangan orang," kata dia.

"Kita semua menentang, melawan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta memberantas tindak pidana perdagangan orang yang melibatkan antar wilayah, bahkan antar negara," ujar dia.


KPAI berharap Dittipid PPA-PPO nantinya akan berperan maksimal, bekerja secara efektif untuk mengungkap kejahatan siber yang berkaitan perempuan dan anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sentimen: negatif (79.5%)