FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menjelaskan proses panjang dan intensif dalam membebaskan Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sejak Februari 2023.

Agus menekankan bahwa pembebasan ini dilakukan melalui pendekatan lunak atau soft approach, melibatkan negosiasi dengan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, tokoh agama, dan masyarakat setempat.

"Visi-misi saya adalah membebaskan sandera dengan pendekatan lunak. Kami telah lama melakukan negosiasi, melibatkan banyak elemen, mulai dari TNI, Polri, hingga tokoh agama dan masyarakat. Alhamdulillah, kemarin pagi Philip bisa diserahkan kepada kami," ujar Agus saat menghadiri HUT TNI Ke-79 di Monas, Jakarta Pusat.

Setelah berhasil dibebaskan, Kapten Philip langsung diserahkan kepada pemerintah Selandia Baru. "Tadi malam, saya bersama Kapolri dan Menko Polhukam menyerahkan Philip kepada duta besar Selandia Baru di Indonesia atas nama pemerintah," tambah Agus.

Jenderal Agus juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam pembebasan ini. "Semua prajurit yang berprestasi akan mendapatkan penghargaan. Sebaliknya, yang melanggar aturan akan menerima hukuman. Ini adalah bagian dari visi-misi saya," jelasnya.

Pembebasan Philip dilakukan oleh Tim Gabungan TNI-Polri melalui Operasi Damai Cartenz 2024, yang mengedepankan dialog dengan tokoh-tokoh masyarakat dan agama di wilayah tempat Egianus Kogoya berada. Philip akhirnya dijemput di Kampung Yuguru, Kabupaten Nduga, dan segera dibawa ke Timika untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

Philip dinyatakan dalam kondisi sehat dan kemudian diterbangkan ke Jakarta menggunakan pesawat TNI AU. Pesawat yang membawa Kapten Philip tiba di Landasan Udara Halim Perdanakusuma pada Sabtu malam.