Sentimen
Negatif (99%)
24 Sep 2024 : 05.15

Sosok Ibrahim Aqil Komandan Senior Hizbullah yang Dibunuh Israel, Kepalanya Dihargai Rp106 Miliar

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

24 Sep 2024 : 05.15
Sosok Ibrahim Aqil Komandan Senior Hizbullah yang Dibunuh Israel, Kepalanya Dihargai Rp106 Miliar

BEIRUT, iNews.id - Sosok Ibrahim Aqil, komandan senior kelompok Hizbullah Lebanon yang tewas dalam serangan Israel pada Jumat (20/9/2024), menarik diketahui. Aqil tewas bersama beberapa petinggi Hizbullah lainnya dalam serangan militer Zionis di pinggiran Ibu Kota Beirut.

Hizbullah telah mengonfirmasi kematian Aqil beberapa jam setelah militer Israel mengumumkan kabar serupa dalam operasi serangan udara di Dahiyeh. Serangan itu menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 66 lainnya.

Baca Juga

Israel dan Hizbullah Lebanon Perang, Kantor Netanyahu: Tak Ada Garis Merah

Laporan media mengungkap, Aqil sedang menggelar pertemuan dengan perwakilan kelompok perjuangan Palestina saat serangan Israel membombardir dua bangunan di Dahiyeh.

Sosok Ibrahim Aqil

Aqil merupakan pemimpin senior di pasukan elite Hibullah, Radwan. Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) menggelar sayembara 7 juta dolar AS atau sekitar Rp106 miliar (kurs saat ini) untuk kepala Aqil. Sayembara itu digelar terkait beberapa serangan yang dilakukan Hizbullah dan proksinya terhadap pangkalan militer AS.

Baca Juga

Israel Dilaporkan Bunuh Komandan Senior Hizbullah Ibrahim Aqil

Dia merupakan orang terpenting kedua di komando angkatan bersenjata Hizbullah. Israel beranggapan, membunuhnya akan menjadi pukulan besar lainnya bagi kelompok itu.

Dua bulan lalu, Israel membunuh komandan tertinggi Hizbullah yang juga orang dekat pemimpin Hassan Nasrallah, Fuad Shukr.

Baca Juga

Dihujani Ratusan Roket Hizbullah, Israel Gempur Beirut Lebanon

Aqil bergabung dengan Hizbullah pada 1980-an. 

Militer Zionis menyebut, Aqil diberi tanggung jawab melakukan serangan di luar Lebanon.

Seperti kebanyakan pejabat militer senior Hizbullah, Aqil merupakan sosok yang samar, tidak muncul di publik, apalagi membuat pernyataan.

Editor : Anton Suhartono

Sentimen: negatif (99.8%)