Sentimen
Netral (65%)
20 Sep 2024 : 00.02
Informasi Tambahan

Kasus: HAM, pembunuhan

Kalau Polri Menyampaikan Tak benar, Ada Risiko Kita Ambil

20 Sep 2024 : 00.02 Views 11

Vivanews.com Vivanews.com Jenis Media: Nasional

Kalau Polri Menyampaikan Tak benar, Ada Risiko Kita Ambil

Jumat, 20 September 2024 - 00:02 WIB

Jakarta, VIVA – Ketua Harian Kompolnas RI Benny Mamoto dicecar soal kasus pembunuhan berencana yang dilakukan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo terhadap anak buahnya. Benny menjelaskan informasi yang didapatkan oleh Kompolnas saat itu sangat terbatas.

Baca Juga :

Ketua Pansel Bakal Setor Hasil Tes Capim KPK ke Presiden Awal Oktober 2024

Dia menyebutkan hal itu saat menjalani tes wawancara Calon Dewan Pengawas atau Dewas KPK di Gedung Sekretariat Negara RI pada Kamis 19 September 2024.

"Kompolnas memiliki kewenangan yang sangat terbatas. Berbeda dengan Komnas HAM. Punya kewenangan penyelidikan," kata Benny Mamoto di Gedung Setneg RI, Jakarta Pusat.

Baca Juga :

Kata Jokowi Soal Kaesang Datangi KPK: Semua Sama di Mata Hukum

Benny menyebutkan informasi soal kasus Ferdy Sambo hanya didapatkan melalui polri. Maka itu, apapun yang disampaikan oleh Polri maka itulah yang bisa menjadi informasi untuk Kompolnas.

Baca Juga :

Penjelasan Ketua Pansel KPK Tes Wawancara Dilarang Disiarkan Langsung

"Sehingga apa yang diterima oleh Kompolnas adalah dari Polri. Tanpa kami bisa melakukan counter penyelidikan," ujarnya.

"Jadi, kalau ada Polri menyampaikan kepada kami sesuatu yang tidak benar, ada risiko kita ambil," ujar Benny.

Dia menjelaskan Polri menyebut insiden Sambo itu merupakan peristiwa tembak menembak ajudan dengan atasannya. Bahkan, ketika diajak ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), Kompolnas juga mendapatkan informasi serupa dengan yang disampaikan polri.

"Ternyata itu semua rekayasa yang dibangun untuk meloloskan Sambo. Berdasarkan bahan itulah kami sampaikan ke media. Risikonya ya tadi sama karena dianggap membela," kata dia.

Benny mengaku insiden berikutnya saat Kompolnas jadi sorotan yakni ketika rilis ke media.

"Sekali lagu karena keterbatasannya wewenang kami, kami memang sering dicap juru bicara Polri. Itu risiko. Karena tidak mungkin kami menyampaikan sesuatu yang di luar yang kami terima dari Polri," lanjutnya.

Diketahui, Calon Dewas KPK yang jalani tes wawancara pada hari ini yakni ada 10 orang. 
Mereka di antaranya yakni:

1. Achmed Sukendro
2.  Benny Jozua Mamoto
3. Bobby Hamzar Rafinus
4. Chisca Mirawati
5. Elly Fariani
6. Gatot Darmasto
7. Gusrizal
8. Hamdi Hassyarbaini
9. Hamidah Abdurrachman
10. Heru Kreshna Reza

Cerita Benny Mamoto Sempat Mandek Karir di Polri Usai Tangkap Atasannya Jenderal Bintang Tiga

Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto menceritakan bahwa dirinya sempat mengalami mandek karir ketika dirinya berhasil menangkap atasannya ketika masih menjabat di Polri.

VIVA.co.id

20 September 2024

Sentimen: netral (65.3%)