Tak hanya perdagangan, Ibas juga mengapresiasi peningkatan kerjasama antar Indonesia - Uzbekistan dari sisi pariwisata, transportasi maupun pendidikan dan budaya.

"Saya senang kerjasama bilateral kedua negara kita terus berjalan baik dan ini harus terus kita tingkatkan. Saya harap ke depan kita dapat terus pererat hubungan kerjasama ini melalui konektivitas people to people," kata dia.

Terlebih Uzbekistan Airways telah terbang 2 kali ke Jakarta dari Tashkent. Hal ini semakin mempermudah impor - ekspor kedua negara dalam mendukung pengiriman logistik. Termasuk juga akan semakin meningkatnya wisatawan antardua negara.

"Bahkan jika perlu, ada rute penerbangan langsung Uzbekistan - Bali atau rute daerah wisata lainnya di Indonesia, "ucapnya.

Kemudian, Ibas juga menekankan pentingnya demokrasi dan kebaikan tata kelola pemerintahan yang transparan. Ia mendukung sepenuhnya Pemilu Parlemen di Uzbekistan, karena sangat penting untuk mewujudkan demokrasi yang sejati, mempromosikan tata kelola yang baik, dan menegakkan hak asasi manusia (HAM).

“Khususnya parlemen kita adalah siap berkolaborasi dengan Uzbekistan, untuk memperkuat proses demokrasi dan penguatan struktur tata kelola ‘good governance,’ kata dia.

"Saya percaya Uzbekistan dan Indonesia berbagi prinsip demokrasi yang umum, dengan mayoritas penduduk kami Muslim. Kedua bangsa juga sangat menjangkau rasa hormat untuk masyarakat multikultural, mengakui ini sebagai aset sosial yang vital,” dia menjelaskan.

Karena itu, ia berharap kedua negara dapat meningkatkan kesadaran dan memperkuat upaya, bersama keinginan politik, untuk dialog tentang promosi moderat Islam. Tentunya, ini akan mendorong toleransi terhadap kebebasan politik maupun sosial dan perlindungan hak budaya.

“Kami percaya demokrasi yang bervariasi dan definisi yang berkembang, memainkan peran penting dalam menjamin kesetaraan, keberagaman, keadilan, kebebasan, partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas kepada masyarakat,” jelas dia.