Jakarta, tvOnenews.com - Pengacara Saka Tatal, Titin Prialianti punya bukti baru dari saksi bernama Nasarudin. Terungkap kondisi Vina dan Eky sesaat setelah dua sejoli itu meninggal dunia di atas Jembatan Talun Cirebon.

Pada 27 Agusut 2016, muncul satu saksi baru bernama Nasarudin. Ia mengatakan pada malam kematian Vina dan Eky itu dirinya sedang berjalan menuju Makam Sunan Gunung Jati untuk berzikir bersama.

Saat itu, ia melewati Jembatan Talun dan sempat berhenti sebentar di dekat pohon untuk buang air kencing. Tak lama, ia melihat sebuah motor berjalan zig-zag diduga adalah Vina dan Eky.

Beberapa saat sebelum melihat motor Vina dan Eky, Nasarudin mengungkapkan dirinya melihat seorang pria sedang duduk. 

Awalnya, Nasarudin takut jika pria itu adalah begal. Ia pun memutuskan untuk menjaga jarak aman.

"Saya lihat ada seseorang yang duduk, saya khawatir dia begal. Akhirnya saya mundur sedikit, takutnya orang itu bereaksi mengejar saya, saya masih ada jarak untuk lari," kata Nasarudin ditemui wartawan di Cianjur, dikutip Selasa (17/9/2024).

Namun, tak lama kemudian muncul motor diduga Vina dan Eky yang berjalan zig-zag. Dari pandangan Nasarudin, motor tersebut tiba-tiba terjatuh dan dua korban terkapar di aspal.

"Dari arah kota ke arah sumber itu berjalan belak-belok, zig-zag. Awalnya enggak tahu berapa orang, tapi begitu kejadian kecelakaan baru tahu itu berdua boncengan, karena waktu itu yang saya perhatikan lampu motor," ungkap Nasarudin.

Orang yang diduganya sebagai begal itu pun berjalan bersama beberapa orang menghampiri Vina dan Eky yang sudah terkapar di aspal setelah mengalami kecelakaan.

Saat itu, Nasarudin berinisiatif untuk mengambil foto kondisi Vina dan Eky yang dikerumuni tiga orang karena merasa khawatir akan melakukan kejahatan.

Ternyata, ia mendengar salah satu dari tiga orang yang ia curigai begal itu bilang agar segera memanggil polisi.

Dari pernyataan itulah, ia menyadari bahwa sosok yang dicurigainya sebagai begal ini bukanlah orang jahat.

"Setelah dia panggil polisi itu, saya baru merasa aman. Berarti orang ini bukan orang jahat," ujar dia.

Setelah itu, tak lama kemudian polisi pun datang. Pihak polisi meminta tolong kepada warga yang berkumpul saat itu untuk membuka helm Eky.

Namun, seingat Nasarudin, orang yang diminta membuka helm tidak sanggup melakukannya sehingga diganti orang lain.

Ia lalu tidak banyak mengingat sisanya karena melihat begitu banyak darah dan merasa tak sanggup lagi.

Selain itu, ia juga harus segera kembali melanjutkan perjalanan ke Makam Sunan Gunung Jati untuk mengikuti zikir bersama.

Mengetahui ada seseorang dengan bukti baru, Pengacara Saka Tatal, Titin Prialianti langsung datang ke rumah Nasarudin.

Saat ini, Titin telah memegang handphone lama milik saksi baru itu dan akan segera mencoba melakukan ekstraksi. (iwh)