Sentimen
Positif (88%)
13 Sep 2024 : 08.23
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Partai Terkait

Kita Mau "Take Off", Perlu Ada Kompetisi

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

13 Sep 2024 : 08.23
Kita Mau "Take Off", Perlu Ada Kompetisi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 di sejumlah daerah dikhawatirkan tidak menghasilkan pemimpin yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat karena tidak terjadi kompetisi yang baik akibat maraknya calon tunggal melawan kotak kosong.

"Kita ini mau take off menjadi negara yang kokoh, Indonesia Emas 2045. Maka, harus dimulai sekarang agar kita tidak gagal sehingga perlu ada kompetisi," kata Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro, dalam keterangannya di Jakarta, pada Kamis (12/9/2024), seperti dikutip dari Antara.

"Akan tetapi, kompetisi sekarang ini kelihatan hambar," lanjut Siti.

Menurut Siti, demokrasi Indonesia dalam kondisi tidak sehat karena Pilkada 2024 dikhawatirkan tidak menghasilkan kompetisi dan calon yang layak.

Baca juga: 3 Daerah di Maluku Masuk Kategori Rawan Tinggi Pilkada 2024


Praktik itu, kata Siti, juga tidak memberikan pendidikan politik yang baik kepada publik.

Dalam Pilkada 2024 terdapat 41 daerah yang hanya memiliki satu pasangan calon kepala dan wakil kepala daerah atau calon tunggal. Pilkada yang memiliki calon tunggal terdiri dari 1 provinsi, 35 kabupaten, dan 5 kota.

Siti merasa bingung dengan maraknya calon tunggal pada Pilkada 2024, di tengah demokrasi Indonesia yang multipartai.

Sebab dalam sistem kepartaian jamak seharusnya partai politik dan masyarakat diberi ruang seluas-luasnya buat mengajukan atau berlomba menyodorkan kandidat kepala dan wakil kepala daerah pada Pilkada.

Baca juga: Cuti, Benyamin Davnie Tak Akan Gunakan Fasilitas Negara Saat Kampanye Pilkada Tangsel 2024

Akan tetapi, menganggap fenomena calon tunggal pada Pilkada serentak 2024 sebagai ironi. Sebab sebagian besar partai politik justru memilih bergabung dalam koalisi besar buat mendukung kandidat tertentu.

"Masak sih orang bernyawa harus disandingkan melawan kotak kosong yang tidak bernyawa. Ini pelecehan betul. Menangnya tidak enak, kalah pun tidak enak. Ini yang harus kita benahi," ucap Siti.

Seluruh calon tunggal yang berlaga di berbagai daerah itu akan berhadapan dengan kotak kosong saat pemungutan suara Pilkada serentak pada 27 November 2024.

Baca juga: Airin Sempat Nyesek Saat Tak Diusung Golkar di Pilkada Banten

Meski begitu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tetap akan melakukan pengundian nomor urut bagi daerah yang hanya memiliki calon tunggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sentimen: positif (88.6%)