Sentimen
Negatif (66%)
9 Sep 2024 : 00.56
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Malang, Lumajang

Tokoh Terkait

Gunung Semeru Kembali Meletus, Masyarakat Diimbau Waspadai Potensi Awan Panas

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

9 Sep 2024 : 00.56
Gunung Semeru Kembali Meletus, Masyarakat Diimbau Waspadai Potensi Awan Panas

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Minggu, 8 September 2024. Erupsi terjadi pada pukul 12.57 WIB dengan durasi sekitar 106 detik. Meski letusan tidak dapat terlihat secara langsung karena tertutup kabut, aktivitas vulkanik tersebut terekam jelas oleh seismograf.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi, dalam keterangannya menyebutkan bahwa erupsi ini memiliki amplitudo maksimum sebesar 22 mm. Status Gunung Semeru hingga saat ini masih berada di level II atau waspada.

Berdasarkan pengamatan kegempaan selama 24 jam terakhir, sejak Sabtu (7/9), Semeru menunjukkan aktivitas signifikan dengan 94 kali gempa letusan, 10 kali gempa guguran, 13 kali gempa embusan, satu gempa tektonik lokal, serta lima gempa tektonik jauh.

Rekomendasi PVMBG untuk Masyarakat

Dengan status waspada yang masih berlaku, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi untuk keselamatan masyarakat sekitar Gunung Semeru. Beberapa di antaranya adalah:

Pembatasan Aktivitas di Sektor Tenggara
Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sepanjang Besuk Kobokan, terutama dalam radius 8 kilometer dari puncak gunung. Area ini merupakan jalur potensi awan panas dan aliran lahar. Peringatan untuk Wilayah Sempadan Sungai
Aktivitas juga dilarang di sepanjang tepian sungai hingga 500 meter dari aliran Besuk Kobokan. PVMBG memperingatkan bahwa aliran lahar dan awan panas berpotensi meluas hingga sejauh 13 kilometer dari puncak. Radius Aman dari Kawah Semeru
Masyarakat diminta untuk tidak mendekati kawah atau puncak gunung dalam radius tiga kilometer. Kawasan tersebut sangat rawan terhadap lontaran batu pijar, yang bisa membahayakan siapa saja yang berada di sekitarnya.

Selain itu, PVMBG juga meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan aliran lahar yang mengalir di sepanjang sungai-sungai yang berhulu di Gunung Semeru. Sungai-sungai seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat menjadi jalur yang berpotensi terlanda material vulkanik. Masyarakat juga diimbau untuk berhati-hati terhadap aliran lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak dari Besuk Kobokan.

Aktivitas Semeru Terus Meningkat

Sejak awal tahun 2024 hingga 8 September, Gunung Semeru telah mengalami letusan sebanyak 1.187 kali. Angka ini menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik di gunung tertinggi di Pulau Jawa ini masih tinggi, sehingga masyarakat di sekitar wilayah rawan diminta untuk terus waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.

Dengan kondisi yang masih fluktuatif, warga diharapkan selalu memantau informasi terbaru terkait aktivitas Gunung Semeru dan mematuhi segala rekomendasi dari pihak berwenang untuk menghindari potensi bahaya yang lebih besar.

Sentimen: negatif (66.6%)