Sentimen
Netral (99%)
8 Sep 2024 : 23.13
Informasi Tambahan

Kasus: stunting

Prevalensi Anemia pada Remaja Putri Sentuh 29,5 Persen, Dinkes Jogja Dorong Konsumsi Tablet Tambah Darah

8 Sep 2024 : 23.13 Views 1

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

Prevalensi Anemia pada Remaja Putri Sentuh 29,5 Persen, Dinkes Jogja Dorong Konsumsi Tablet Tambah Darah

Harianjogja.com, JOGJA– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mendorong remaja untuk rutin mengonsumsi tablet penambah darah. Setidaknya sekali dalam seminggu. Ini bukan tanpa alasan. Data terbaru pada 2023, Dinkes Kota Jogja mencatat angka remaja penderita anemia di Kota Jogja mencapai 29,5 persen dari total jumlah remaja putri di Kota Jogja.

“Batasnya 30 persen, kita sudah tipis sekali. Walaupun tidak mencapai 30 persen, tapi sudah hampir,” kata Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Jogja Aan Iswanti, Jumat (6/9/2024).

Aan menuturkan untuk menekan angka penderita anemia, pihaknya gencar melakukan pemberian tablet tambah darah kepada remaja. Utamanya pelajar putri SMP dan SMA yang telah mengalami menstruasi. Aan menambahkan Dinkes telah rutin memberikan 52 tablet tambah darah pada setiap remaja dalam setahun. Tablet tambah darah ini seharusnya rutin dikonsumsi sekali dalam seminggu. Namun berdasarkan evaluasi, dia masih kerap menemui remaja yang sulit mengonsumsi tablet tambah darah.

“Berdasarkan evaluasi, tablet tambah darah sampai ke anaknya. Tapi ternyata ada yang masih di tas, ada yang lupa, sehingga kita pastikan mereka memang minum itu,” ujar Aan.

BACA JUGA: Angka Kasus Diabetes di Jogja Melampaui Rerata Nasional, Masyarakat Diimbau Kurangi Konsumsi Gula

Untuk memastikan tablet tambah darah benar-benar dikonsumsi oleh remaja, Dinkes turut melakukan pengawalan lewat berbagai kegiatan. Salah satu diantaranya adalah Gerakan Aksi Bergizi. Pada kegiatan ini, Dinkes mengajak pelajar SMP dan SMA se-Kota Jogja untuk santap sarapan bergizi seimbang. Sekaligus mengonsumsi tablet tambah darah secara bersama-sama.

“Berkaitan dengan tablet minum tambah darah ini kan spesifik. Kalau tidak dikawal dan tidak betul-betul dipastikan diminum, itu namanya remaja alasannya macam-macam. Harus dibiasakan,” tuturnya.

Aan mengatakan, pemberian tablet tambah darah ini menjadi bagian dari mempersiapkan Indonesia Emas 2045. Persiapan dilakukan sedini mungkin sejak di bangku sekolah. Ini sekaligus menjadi upaya menekan angka stunting.

“Kita mulai seawal mungkin mulai dari remaja putri ini kita siapkan terutama mereka mulai masuk masa menstruasi. Di mana potensi untuk menderita anemia itu lebih besar daripada remaja pria. Remaja putri ini kita siapkan kesehatannya karena sebentar lagi mreka akan menikah, calon pengantin itu pun kita juga ada beberapa perlakuan untuk menyiapkan itu. Mereka menikah, hamil, melahirkan. Itu kita mulai seawal mungkin,” ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sentimen: netral (99.9%)