Dalam sambutannya di acara tersebut, Wapres menyinggung tentang krisis iklim hingga degradasi lingkungan.

"Kegiatan ekonomi konvensional dengan fokus pendapatan jangka pendek telah mengakibatkan krisis iklim, degradasi lingkungan, ketimpangan sosial dan hilangnya keanekaragaman hayati," kata Wapres dalam sambutannya di Jakarta, Kamis malam.

Oleh karena itu, kata Wapres, transisi menuju pembangunan ekonomi berkelanjutan menjadi suatu keniscayaan dan tanggung jawab global yang memerlukan kerja sama internasional yang erat.

Menurutnya, regulasi dan komitmen global yang lebih mengikat sangat dibutuhkan dalam upaya tersebut.

Untuk itu Indonesia terus berupaya menguatkan kerja sama internasional melalui kemitraan strategis dan inisiatif multilateral.

"Salah satunya melalui forum (ISF) hari ini yang memungkinkan para pemimpin dunia dan pakar global berdiskusi mencari solusi bersama," jelas dia.

Wapres menyampaikan Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia memiliki komitmen tinggi untuk berperan aktif dan berkontribusi dalam mendorong upaya mitigasi krisis global melalui tekad penuh terhadap Perjanjian Paris dengan visi mencapai emisi nol pada tahun 2060.

Dia menekankan langkah-langkah strategis seperti penguatan regulasi lingkungan, investasi energi terbarukan hingga kerja sama pengelolaan sumber daya alam di tingkat internasional juga terus dilakukan.

Dia menyampaikan dalam beberapa tahun terakhir proyek tenaga surya dan panas bumi telah memberikan akses listrik pada ribuan rumah tangga dan menjadi model bagi negara lain.

Pemerintah pun memiliki fokus lain yaitu pertumbuhan hijau melalui pemberdayaan masyarakat lokal, menciptakan lapangan kerja hijau dan praktik pertanian berkelanjutan yang memperhatikan keseimbangan ekosistem.

"Kegiatan hari ini adalah momentum untuk memperkuat komitmen kita terhadap masa depan yang lebih hijau dan sejahtera," katanya.

Pada kesempatan itu, Wapres pun mempersilakan para delegasi ISF untuk menikmati jamuan santap malam dan perhelatan kesenian yang ditampilkan.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024