Sentimen
Netral (72%)
6 Sep 2024 : 07.08
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Partai Terkait

Anggota Komisi I DPR Harap Pemerintah Pertimbangkan RI Gabung BRICS

6 Sep 2024 : 07.08 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Anggota Komisi I DPR Harap Pemerintah Pertimbangkan RI Gabung BRICS

Jakarta -

Anggota Komisi I DPR RI berharap pemerintah Indonesia mempertimbangkan bergabung dengan kelompok negara BRICS. Sebab, berbagai keuntungan akan didapat Indonesia, terutama di bidang ekonomi.

"Saya rasa uji feasibility nanti akan dilakukan oleh pemerintahan selanjutnya, dan saya yakin semua pertimbangan, termasuk menjaga prinsip bebas aktif dalam kebijakan luar negeri kita, akan menjadi pertimbangan utama," kata Anggota Komisi I DPR F-Demokrat Rizki Natakusumah kepada wartawan, Kamis (5/9/2024).

BRICS merupakan organisasi antarpemerintah yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. BRICS adalah organisasi internasional antarnegara berkembang terdepan di dunia.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rizki kemudian menyinggung pertanyaan presiden terpilih Prabowo Subianto soal peluang RI bergabung BRICS. Prabowo kala itu menyebut kenapa tidak untuk bergabung dengan BRICS jika menguntungkan.

"Yang disampaikan Pak Prabowo menurut saya bijak, beliau sampaikan kalau memang baik untuk ekonomi Indonesia kenapa tidak," tutur Rizki.

Rizki menilai sejumlah keuntungan akan didapat Indonesia jika gabung BRICS. Namun, kata dia, pertimbangan dalam berbagai aspek harus dilakukan pemerintah.

"Pasti banyak keuntungannya, tapi tentu perlu analisa dari segala sisi yang saya yakin akan dilakukan oleh pemerintah ke depan," jelasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi I F-Golkar, Dave Laksono, menilai BRICS akan membuka akses untuk RI ke berbagai sektor. Sehingga, kata dia, hal yang strategis jika Indonesia memutuskan bergabung BRICS.

"BRICS adalah sebuah forum ekonomi dunia yang membuka akses ke berbagai macam sektor. Maka kepentingan kita untuk gabung sangat strategis," kata Dave dihubungi terpisah.

Namun, kata Dave, keputusan untuk bergabung harus dipertimbangkan secara matang.

"Walaupun ada pertimbangan-pertimbangan strategis diplomatis global sebelum kita menetapkan sikap akhir," kata dia.

Anggota Komisi I DPR Dave Laksono. (Devi Puspitasari/detikcom) Foto: Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono. (Devi Puspitasari/detikcom)

Menlu RI Retno Marsudi sebelumnya mengatakan keputusan Indonesia bergabung dengan BRICS ada pada tangan presiden terpilih Prabowo Subianto. Menlu sudah berkomunikasi dengan Prabowo soal hal ini.

"BRICS memang Indonesia sudah diajak untuk bergabung dari beberapa tahun yang lalu, termasuk pada saat Afrika Selatan menjadi tuan rumah atau Ketua BRICS, dan kita sampaikan bahwa kita tengah mempelajari kemanfaatan ekonomi dari BRICS tersebut," kata Retno dalam rapat Komisi I DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9).

"Nah, pada saat di awal-awal setelah penetapan presiden terpilih, saya memiliki kesempatan untuk bicara dengan Pak Prabowo dan briefing mengenai BRICS ini termasuk yang saya sampaikan kepada beliau," ujar Retno.

Pernyataan Prabowo soal BRICS

Prabowo dalam pernyataannya tahun lalu menyebut akan mengkaji keikutsertaan Indonesia menjadi anggota kelompok BRICS. Jika menguntungkan, Prabowo mengatakan tidak menutup kemungkinan Indonesia bergabung.

"Jadi kita akan lihat, kalau nanti kepentingan ekonomi kita menguntungkan, ya why not kita join BRICS?" kata Prabowo di CSIS, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2023).

Prabowo mengatakan Indonesia memang dalam posisi non blok terhadap perkumpulan geopolitik yang ada. Kemudian dirinya menyebutkan bahwa BRICS yang didirikan 2009 itu merupakan perkumpulan dari lima negara tersebut yang membahas terkait ekonomi.

"Kan kita ikut G20, kita juga bagian dari ASEAN, kita sekarang bagian dari APEC itu bukan perkumpulan geopolitik, itu perkumpulan ekonomi,"ucapnya.

(lir/haf)

Sentimen: netral (72.7%)