Kaltim Berupaya Antisipasi Darurat Pertanian Pangan
Koran-Jakarta.com Jenis Media: Nasional
SAMARINDA - Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan tiga upaya antisipasi darurat pertanian pangan menyusul dukungan daerah itu sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal tersebut disampaikan Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Kalimantan Timur Kementerian Pertanian Zainal Abidin.
"Tiga upaya itu adalah perluasan areal tanam, menggerakkan penyediaan pompa untuk mempermudah sistem irigasi, dan menggenjot penanaman padi di lahan kering," kata Zainal di Samarinda, beberapa hari lalu.
Semua upaya Kalimantan Timur itu, menurutnya, merupakan respons terhadap kondisi ketersediaan pangan menyusul sejumlah tantangan bidang pertanian, selain pemenuhan kebutuhan seiring perpindahan para pegawai di IKN.
Upaya pertama yaitu perluasan area tanam merupakan jawaban atas kondisi lahan-lahan sawah yang beralih fungsi menjadi kawasan industri atau perumahan.
"Kami mendorong pembukaan lahan baru yang sebelumnya tidak tergarap. Di Kelurahan Sambutan, Samarinda, misalnya, telah dibuka sekira 30 hektar lahan sawah baru," katanya.
Baca Juga :
Bandara di IKN Siap Beroperasi Sebelum 17 AgustusSecara keseluruhan, Kaltim memiliki agenda untuk membuka sekira 20 ribu hektar lahan baru.
"Itu termasuk padi gogo dan sawah yang sebelumnya hanya ditanami sekali setahun. Kami meminta para petani untuk menanam dua hingga tiga kali dalam setahun," ujarnya.
Kemudian terkait upaya penyediaan pompa, Zainal menyebut bantuan pompa yang telah disalurkan pemerintah mencapai lebih dari 600 pompa di seluruh Kalimantan Timur guna mendukung irigasi.
"Pompanisasi itu sangat penting untuk mengatasi kendala jaringan irigasi yang sering menjadi hambatan produksi pangan," ujarnya.
Pompa-pompa itu disebar ke seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Timur untuk memastikan bahwa lahan pertanian mendapatkan pasokan air yang cukup. "Dengan adanya pompa itu, kami berharap produksi pangan dapat meningkat secara signifikan," katanya.
Terakhir adalah menggenjot penanaman padi lahan kering (gogo) sebagai upaya ketiga. Zainal mengatakan Kaltim lebih terkenal sebagai gudang padi gogo. "Kami mendorong masyarakat untuk menanam padi gogo di lahan-lahan yang tidak cocok untuk sawah," ujar Zainal.
Baca Juga :
Realisasi Anggaran IKN Capai Rp5,5 triliun per Mei 2024Disamping tiga upaya itu, Zainal menekankan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi darurat pangan. "Ada satuan tugas antisipasi darurat pangan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Pertanian dan TNI Angkatan Darat," katanya.
Kolaborasi bersama TNI Angkatan Darat, lanjutnya, melibatkan bintara pembina desa (babinsa) untuk menggerakkan masyarakat dalam program partisipasi pangan. Ant/S-2
Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara
Sentimen: positif (93.8%)