Sentimen
Netral (57%)
5 Sep 2024 : 11.37
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Udayana

Kab/Kota: Badung

Upacara Adat Ngeruwak Digelar, Penanda Awal Pembangunan Bali Urban Subway

5 Sep 2024 : 11.37 Views 14

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

Upacara Adat Ngeruwak Digelar, Penanda Awal Pembangunan Bali Urban Subway

Liputan6.com, Bali Upacara Pengeruwakan digelar di Transit Oriented Development (TOD) Sentral Parkir, Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (4/9/2024). Upacara itu pun sebagai penanda bahwa pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) bawah tanah di Bali akan dimulai.

Direktur Utama PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ), I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra menyebut bahwa Ngeruwak merupakan upacara untuk memulai semua kegiatan pembangunan LRT, termasuk groundbreaking.

"Tujuannya adalah untuk melakukan pembersihan secara skala dan niskala (spiritual) sehingga mendapatkan perlindungan dari pemilik alam semesta," sebutnya.

Ari Askhara juga mengungkapkan bahwa proyek Bali Urban Subway itu dibangun dalam empat fase. Ia menyebut, fase pertama jalur LRT dari Bandara I Gusti Ngurah Rai - Kuta Sentral Parkir - Seminyak - Berawa - Cemagi sepanjang 16 km.

"Kemudian fase kedua jalur Bandara I Gusti Ngurah Rai-Universitas Udayana-Nusa Dua dengan sepanjang 13.5 km, fase ketiga jalur Kuta Sentral Parkir-Sesetan-Renon-Sanur dan ini masih dalam tahap Feasibility Study (FS) atau studi kelayakan, serta fase keempat jalur Renon-Sukawati-Ubud masih dalam tahap FS," ungkap Ari Askhara.

"Pembangunan fase Bandara Ngurah Rai ke Kuta Sentral Parkir ditambah keseluruhan fase dua diharapkan dapat selesai pada akhir kuartal kedua tahun 2028 dan untuk keseluruhan, fase satu dan fase dua akan beroperasi penuh pada akhir 2031," jelasnya.

Ari Askhara menilai, penyelesaian fase satu atau jalur LRT bawah tanah dari I Gusti Ngurah Rai-Kuta Sentral Parkir-Seminyak-Berawa-Cemagi sepanjang 16 km lebih memakan waktu dengan kesulitan tinggi.

"Karena, melewati jenis tanah yang berbatu dan keras dibandingkan dengan penyelesaian fase kedua yaitu Ngurah Rai dan Nusa Dua di mana melewati tanah berkapur," ujarnya.

Ari Askhara mengatakan, untuk kedalaman tanah dalam pengerjaan produksi LRT ini sekitar 30 meter. Ia menyebut bahwa pembangunan jalur bawah tanah nantinya menggunakan jalur ganda dengan ukuran standar 1.435 mili meter.

"Total dari nilai investasi dari dua fase pertama adalah USD10,8 miliar (Rp167 triliun) dan untuk keseluruhan empat fase adalah sebesar USD20 miliar," katanya.

Sentimen: netral (57.1%)