Sentimen
Positif (66%)
4 Sep 2024 : 02.44
Informasi Tambahan

BUMN: TransJakarta

Kab/Kota: Tangerang, Bekasi, Bekasi Barat

Pramono Ingin Pasang CCTV di RT-RW Jakarta untuk Turunkan Kriminalitas

4 Sep 2024 : 09.44 Views 1

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Pramono Ingin Pasang CCTV di RT-RW Jakarta untuk Turunkan Kriminalitas
Jakarta -

Bakal Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung ingin memasang closed circuit television (CCTV) di RT dan RW Jakarta bila terpilih di Pilgub 2024. Program itu dilakukan sebagai upaya mencegah maraknya kriminalitas.

"Jadi semua RT RW di seluruh Jakarta diberikan CCTV. Karena itu menjadi hal yang bisa menurunkan kriminalitas di semua daerah. Dan di negara-negara maju ini bisa dilakukan," kata Pramono Anung kepada wartawan, Selasa (3/9/2024) malam.

Dia menyakini program ini realistis dilakukan di Jakarta. Terlebih, kata dia, Jakarta memang membutuhkan itu sebab angka kriminalitas masih tinggi.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kedua, kalau lihat di lapangan apa pun namanya RT RW adalah ujung tombak, sekarang biaya operasional RT itu Rp 2 juta, RW 2,5 juta," jelasnya.

Lebih lanjut ia memaparkan, saat ini jumlah RT dan RW di Jakarta mencapai 30.900. Program ini dianggap realistis mengingat APBD Jakarta cukup besar.

Pramono Janji Optimalisasi Transportasi Umum

Selain itu, Pramono Anung berjanji akan mengoptimalisasi transportasi umum jika terpilih di Pilgub 2024. Upaya optimalisasi itu misalkan dengan menambah armada.

"Sekarang ini kan problem-problem utamanya frekuensi. Kalau pagi sangat padat, transportasinya kurang. Mau KRL, mau busway, mau MRT, kurang. Termasuk ketika orang pulang kerja. Tetapi jam di tengah-tengah itu banyak kosongnya. Nah pengaturan pengaturan seerti itulah yang harus diatur," kata Pramono Anung.

Menurut Pramono, persoalan transportasi di Jakarta sama kompleksnya dengan masalah udara, air dan banjir. Untuk itu, dia ingin berguru dengan gubernur sebelumnya Fauzi Bowo dan Sutiyoso.

"Bang Yos, Bang Foke sudah meletakkan dasar dengan Transjakarta, kemudian dimulailah ada LRT, MRT dan sebagainya. Ini sebenarnya pembahasannya bukan sekarang. Ini sudah ada sebelumnya, tapi dieksekusi pada eranya Pak Jokowi. Sehingga dengan demikian apa yang sudah baik kita teruskan, apa yang kurang," jelas dia.

Selain itu optimalisasi transportasi umum bisa dilakukan dengan cara tap in yang bisa lebih cepat. Jika waktu tap in bisa dibuat lebih singkat, maka akan mengurangi waktu tunggu saat antre masuk halte atau stasiun.

"Kalau itu bisa dilakukan maka jam waktu untuk menunggu itu akan berkurang banyak, dan itu yang akan kami lakukan. Termasuk konektivitas ke Tangerang, Tangsel, Bekasi, Bekasi Barat, ya harus disambungkan lah gabisa dipotong-potong," imbuhnya.

(taa/taa)

Sentimen: positif (66%)