MOSKOW, iNews.id - Amerika Serikat (AS) enggan mengirim kontraktor ke Ukraina untuk merawat jet-jet tempur F-16 yang digunakan untuk melawan Rusia. Kepastian itu disampaikan setelah satu pesawat F-16 jatuh akibat tertembak rudal pertahanan sendiri pada Senin lalu.

Surat kabar Wall Street Journal (WSJ), mengutip sumber pejabat AS, melaporkan pemerintahan Presiden Joe Biden membatalkan rencana pengiriman kontraktor karena kekhawatiran mengenai keselamatan. AS justru meminta negara-negara Eropa bertanggung jawab atas perawatan jet tempur tersebut.

Baca Juga

Jet Tempur F-16 Jatuh Tertembak Rudal Sendiri, Panglima Angkatan Udara Ukraina Dipecat

Jet tempur F-16 yang telah dikirim ke Ukraina saat ini merupakan bantuan beberapa negara Eropa atas perjanjian dengan AS untuk penggantian unitnya.

Menurut pejabat itu, Dewan Keamanan Nasional AS awalnya mempertimbangkan usulan untuk mengirim kontraktor sipil ke Ukraina guna merawat F-16 serta persenjataan pendukung lainnya. Namun komunitas intelijen AS menganggap pengiriman kontraktor saat ini terlalu berisiko. Oleh karena itu, AS mendorong negara-negara Eropa mengambil tanggung jawab lebih untuk perawatan tersebut.

Baca Juga

Jet Tempur F-16 Ukraina Jatuh Tertembak Rudal Sendiri, Pengamat: Saya Tak Terkejut

“Komunitas intelijen menyuarakan kekhawatiran atas peluang Rusia mengincar kontraktor Amerika di Ukraina,” kata pejabat itu, seperti dilaporkan kembali Sputnik, Sabtu (31/8/2024).

Namun pemerintah AS membuka kemungkinan untuk mengirim kontraktor ke Ukraina di masa mendatang jika kondisi sudah memungkinkan.

Baca Juga

Pesawat Tempur F-16 Buatan AS Dilaporkan Hancur akibat Kecelakaan di Ukraina

Angkatan Udara (AU) Ukraina pada Kamis lalu mengonfirmasi laporan media massa bahwa satu jet tempur F-16 jatuh. Hasil penyelidikan sementara militer Ukraina mengungkap, pesawat jatuh bukan ditembak rudal Rusia, melainkan sistem pertahanan Patriot yang juga dioperasikan AU Ukraina.

Pesawat tersebut jatuh saat menjalankan misi menangkis serangan Rusia di dekat garis depan. Pilot tewas dalam kejadian itu.

Presiden Volodymyr Zelensky memecat Panglima Angkatan Udara Ukraina sehari setelah kejadian itu tanpa menyebut alasan pastinya. Dia hanya menyinggung soal pentingnya menjaga keselamatan setiap personel militer.

Editor : Anton Suhartono