Sentimen
Positif (100%)
1 Sep 2024 : 07.50
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Analisis Bos PPI soal Gagalnya Anies Maju di Pilgub Jabar

Detik.com Detik.com Jenis Media: Metropolitan

1 Sep 2024 : 07.50
Analisis Bos PPI soal Gagalnya Anies Maju di Pilgub Jabar
Jakarta -

Sempat mendapatkan tawaran partai politik, Anies Baswedan ternyata batal maju di Pilkada Jawa Barat (Jabar). Apa penyebab Anies tak jadi maju di Pilgub Jabar?

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menjabarkan analisisnya. Menurutnya, tidak terjadi titik temu antara Anies dengan parpol yang santer akan mendukungnya di Jabar, yakni PDIP.

"Saya kira gagalnya Anies maju di Jawa Barat itu karena faktor tak ada titik temu antara Anies dan PDIP," ujar Adi kepada wartawan, Sabtu (31/8/2024).

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PDIP disebut lebih ingin mengusung Anies di Jawa Barat. Mengingat, tak ada tokoh kuat dari internal PDIP yang bisa diusung di Jawa Barat. PDIP, kata Adi, butuh ketokohan Anies Baswedan.

"Cuma problemnya pada level Anies Baswedan yang kelihatan tidak mau dan tidak tertarik maju di Jawa Barat. Sepertinya Anies tidak minat maju di Jawa Barat karena di Jabar ini bukan basis Anies, bukan kandangnya Anies," kata Adi.

Tentunya, Anies condong untuk maju di Jakarta ketimbang tempat lain. Kemudian isu berkembang, PDIP Jabar menuding 'Mulyono' menjadi penyebab Anies gagal maju. Seperti diketahui, belakangan ini, nama 'Mulyono' santer dikait-kaitkan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kalau yang disebut dengan Mulyono itu adalah nama lain dari Jokowi atau Mulyono itu adalah nama kecil Jokowi yang dikaitkan dengan ikut serta, cawe-cawe dalam tidak majunya Anies, saya kira sulit untuk dibuktikan, sulit untuk dicari pembenarannya," tambah Adi.

Adi mengatakan PDIP adalah satu-satunya parpol yang tidak bisa diintervensi oleh siapapun. Termasuk oleh penguasa atau presiden yang sedang berkuasa sekalipun.

"Tapi bisa dipahami atau publik menduga kenapa Mulyono yang kemudian disebut sebagai gagalnya Anies maju di Jawa Barat tentu sebagai upaya untuk mengamputasi supaya pemilih Anies ini tidak memusuhi PDIP, supaya pemilih Anies tidak mem-bully PDIP," imbuh Adi.

"Karena ada kecenderungan pemilih Anies marah kepada partai yang tidak mengusung Anies. Itu yang terjadi pada PKS ketika PKS balik badan maka PKS di-bully oleh pendukung Anies, PKB dan Nasdem pun juga di-bully oleh pendukung Anies oleh karena itu ketika Anies gagal tak ada kesepakatan dan titik temu dengan PDIP, narasi yang dibangun adalah adanya faktor eksternal yaitu Mulyono," lanjutnya.

Sebelumnya, Ketua PDIP Jabar Ono Surono mengungkapkan alasan PDIP batal mengusung Anies. Ono menuding biang keroknya 'Mulyono dan geng'.

"Pak Anies dari kemarin kami tawari sampai mengerucut sore hari tadi. Kenapa gagal? Kita menghadapi tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies didukung PDIP. Ya, Mulyono dan geng. Ya, tulis aja Mulyono," kata Ono dilansir detikJabar, Jumat (30/8).

"Kita tahu Pak Anies orang asli Kuningan, Jawa Barat dan punya track record bagus untuk membangun Jakarta. Jadi saya yakin bisa jadi sosok untuk membangun Jawa Barat. Tapi kekuatan besar itu membuat Pak Anies tidak jadi diusung PDIP," imbuhnya.

Anies sendiri telah buka suara. Dia mengatakan ada berbagai faktor yang membuat dirinya tidak menerima tawaran maju di Pilgub Jabar.

"Dan kemarin juga kita menerima undangan tawaran untuk ikut Pilgub Jawa Barat, kita apresiasi panggilan ini, tapi dengan mempertimbangkan berbagai faktor saya putuskan tak mengikuti kontestasi di Jawa Barat," ujar Anies dalam video yang diunggah di kanal YouTube-nya.

(isa/idh)

Sentimen: positif (100%)