Harianjogja.com, BANTUL--Polres Bantul memastikan menurunkan sebanyak 133 personel untuk mengamankan jalannya pendaftaran bakal pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Bantul ke KPU Bantul, Selasa (27/8/2024) sampai Kamis (29/8/2024).

Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana mengatakan, 133 personel tersebut akan disiagakan untuk mengamankan jalannya pendaftaran bakal paslon. Selain itu, pihak kepolisian juga akan melakukan rekayasa lalu lintas terhadap jalur yang akan dipakai oleh peserta atau rombongan yang akan mendaftarkan paslon mereka ke KPU Bantul.

"Dan, itu situasional. Yang jelas, kami siap untuk mengamankan pendaftaran bakal paslon ke KPU," kata Jeffry, Senin (26/8/2024).

Adapun untuk pengamanan Pilkada, kata Jeffry, Polres Bantul akan melibatkan sebanyak 3.113 personel dalam pengamanan pilkada serentak 2024 nanti. Pihaknya juga akan bersinergi dengan TNI dan stakeholders lainnya untuk menjaga situasi pilkada yang aman dan kondusif.

"Di TPS nantinya ada 2 polisi, 2 linmas dan 2 anggota dari TNI," terang dia.

Sementara, Kapolres Bantul AKBP Michael R Risakotta mengatakan, untuk memastikan kesiapan pengamanan Pilkada Bantul, pihaknya telah menggelar apel gelar pasukan Operasi Mantap Praja Progo 2024 bertempat di Lapangan Paseban, Bantul, Senin (26/8/2024) pagi.

“Dalam rangkaian tahapan pilkada serentak 2024, para personel yang akan melaksanakan pengamanan diharapkan mampu mendukung kesiapan pengamanan yang lebih baik lagi dari semua fungsi atau satuan serta mampu menumbuhkan komitmen bersama dengan stakeholder dan instansi terkait,” kata Michael.

BACA JUGA: Putusan MK Digunakan, Muncul Wacana Untoro Hariadi-Wahyudi Anggoro Maju Pilkada Bantul

Lebih lanjut Michael mengungkapkan, apel gelar pasukan Operasi Mantap Praja 2024 ini, merupakan wujud kesiapan personel pengamanan dalam mengantisipasi berbagai potensi ancaman dan situasi darurat yang mungkin terjadi selama rangkaian proses pemilihan kepala daerah tahun 2024 yang akan berlangsung.

“Kita harapkan seluruh personel dapat memahami tugas dan peran serta tanggung jawab masing-masing dalam pelaksanaan pengamanan nantinya dan tentunya dapat menjalin sinergitas yang baik dengan instansi dan stakeholder terkait di wilayah hukum Kabupaten Bantul,” ujar dia.

Pada kegiatan pilkada serentak ini, lanjut Michael, jumlah DPHP (Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran) laki-laki sebanyak 366.149 pemilih dan perempuan sebanyak  381.251 pemilih dengan total 747.400 pemilih serta jumlah TPS sebanyak 1487 TPS.

Michale menyatakan, ada berbagai potensi yang dapat memicu kerawanan dalam pelaksanaan pilkada, seperti bertemunya antar massa kampanye yang berbeda parpol, perilaku menyimpang dari aturan yang dilakukan oleh oknum tertentu, ketidakpuasan terhadap hasil perhitungan suara, provokasi oleh pihak-pihak yang sengaja bertujuan memperkeruh suasana.

"Tentunya hanya akan mampu ditanggulangi secara baik, melalui kesiapan personel, koordinasi atau sinergitas diantara kita semua, dan tentunya dengan melibatkan seluruh stakeholders yang ada,” ungkap dia.

Michael juga menekankan agar personel pengamanan melaksanakan pengamanan pilkada serentak  ini dengan sungguh-sungguh sebagai bentuk kesiapan kita dalam menghadapi segala potensi yang terjadi selama penyelenggaraan pilkada tahun 2024.

“Pedomani SOP dan peraturan yang berlaku aplikasikan dalam pelaksanaan simulasi sispamkota dan penanganan konflik sosial yang mungkin terjadi supaya pelaksanaan tugas pengamanan dapat sesuai dengan SOP,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News