Sentimen
Tokoh Terkait
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, Bapanas Terus Jaga Sinergi Ketahanan Pangan
Kompas.com Jenis Media: Nasional
KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima penghargaan Agricola Medal dari Food and Agriculture Organization (FAO).
Penghargaan tersebut diberikan langsung Director General FAO Qu Dongyu di Istana Negara, Jakarta, Jumat (30/8/2024).
Agricola Medal merupakan penghargaan pengakuan FAO atas kontribusi dan komitmen kepada tokoh-tokoh atau kepala negara yang dinilai memiliki upaya besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan dukungan luar biasa pada tujuan mendasar FAO dalam mencapai ketahanan pangan.
Jokowi mengatakan, penghargaan Agricola Medal tersebut dipersembahkan kepada seluruh petani dan masyarakat yang berkontribusi aktif dalam memperkuat sektor pertanian.
“Program ketahanan pangan memang menjadi salah satu prioritas pemerintah karena Indonesia menyadari betul pentingnya kemandirian dan kedaulatan pangan, apalagi di tengah berbagai ketidakpastian dunia,” ujarnya dalam siaran persnya, Jumat.
Baca juga: Bapanas Siap Dukung Badan Gizi Nasional Eksekusi Program Makan Bergizi Gratis
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, penghargaan tersebut merupakan bukti bahwa Indonesia konsisten dalam upaya menjaga ketahanan pangan.
Adapun penghargaan tersebut kembali diraih Indonesia setelah 39 lalu Presiden Soeharto mendapatkan penghargaan dari FAO Indonesia atas keberhasilan swasembada pangan.
Arief menegaskan, semua pihak patut berbangga karena penghargaan Agricola Medal menunjukkan Jokowi konsisten memerangi kelaparan dan kemiskinan serta penguatan ketahanan pangan dan gizi masyarakat.
“Ini bukti komitmen nyata dari pemerintah Indonesia dalam menggeber sektor pangan," ungkapnya.
Senada, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, penghargaan tersebut menjadi sejarah baru. Sebab, selama 10 tahun pemerintahan Jokowi, Indonesia juga pernah mencapai swasembada pangan.
Baca juga: Bapanas Luncurkan Genius 2024, Sinergi Menuju Generasi Emas 2045
Amran menyebutkan, dalam 10 pemerintahan Jokowi, Indonesia mampu swasembada pangan sempurna tanpa impor beras medium selama empat tahun, yakni 2017 hingga 2021.
“Oleh karenanya, FAO memberikan penghargaan tertinggi di bidang pangan. Ini juga tidak lepas dari peran Pak Arief sebagai Kepala BPN dan jajaran di Kementerian Pertanian (Kementan), serta pemerintah daerah (pemda)," ujar Amran.
Lebih lanjut, Arief mengungkapkan, kata kunci keberhasilan itu terletak pada sinergi kuat antara seluruh stakeholder terkait untuk membangun ketahanan pangan yang kuat.
Dia menyebutkan, sinergi hulu hilir menjadi penting dalam membangun ekosistem ketahanan pangan yang kuat.
“Jangan lupa fokus pada kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan sebagai produsen pangan. Karena itu, Bapak Presiden tadi menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada petani di seluruh Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Tugas, Fungsi, dan Pegawai Deputi Kerawanan Gizi Bapanas Dialihkan ke Badan Gizi Nasional
Sentimen: positif (100%)