Sentimen
Negatif (66%)
28 Agu 2024 : 16.46
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Hewan: Domba

Kab/Kota: Sleman

Partai Terkait

Ganjar Minta Maaf Sudah Usung Jokowi Dua Periode

28 Agu 2024 : 16.46 Views 3

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

Ganjar Minta Maaf Sudah Usung Jokowi Dua Periode

Harianjogja.com, SLEMAN—Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Ganjar Pranowo meminta maaf kepada publik bila tidak puas dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang mengalami perbedaan di ujung jabatannya. 

Permintaan maaf ini Ganjar lontarkan sebagai kader PDIP yang notebenenya adalah partai pengusung Jokowi dalam dua periode. "Ya tentu saja PDI Perjuangan pengusung, pendukung pada pemerintah Pak Jokowi dua periode kalau kemudian publik ada yang merasa seperti hari ini, marah, tidak puas dan sebagainya saya sebagai kader juga menyampaikan ya kita minta maaf," kata Ganjar ditemui pada Senin (26/8/2024)

BACA JUGA: Bantah Isu Keretakan Hubungan Jokowi dan Prabowo, Istana: Upaya Adu Domba

"Cuma di ujung ada yang berbeda begitu. Jadi kita tanggungjawab," tandasnya. 

Selain menyampaikan permintaan maaf, Ganjar juga sempat menceritakan bagaimana dirinya tidak sepakat akan pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dalam Pilwalkot Kota Surakarta. Kala itu Ganjar yang dimintai pendapat tidak sepakat mengusung Gibran untuk menjaga nama baik Jokowi. 

"Itu kan saya dimintai pendapat bagaimana, sebaiknya tidak [mengusung Gibran], karena nama baik Pak Jokowi saat itu mesti kita jaga, sehingga betul-betul nanti proses itu bisa mengalir," ungkapnya. 

BACA JUGA: Prabowo Tegaskan Jokowi Tak Pernah Titip-titip Soal RUU Pilkada

Tidak serta merta tak sepakat begitu saja, Ganjar waktu itu beranggapan sebaiknya para kader muda alangkah baiknya dipersiapkan terlebih dahulu. Dengan mengikuti proses yang ada satu per satu, proses ini dinilai akan mematangkan mereka.

"Kita mendorong agar yang muda-muda ini dipersiapkan dulu, sehingga prosesnya satu per satu bisa diikuti dan itu akan lebih mematangkan. Itu pengalaman masa itu," tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sentimen: negatif (66.7%)