Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Washington
Tokoh Terkait
Membelot, Lebih dari 200 Anggota Partai Republik Dukung Kamala Harris Jadi Presiden AS
iNews.id Jenis Media: Nasional
WASHINGTON DC, iNews.id – Lebih dari 200 anggota Partai Republik yang pernah bekerja untuk mantan Presiden AS George W Bush dan dua senator terkemuka Republik mendukung Kamala Harris sebagai presiden negara itu. “Pembelotan” itu mereka ungkapkan dalam sebuah surat terbuka yang dibagikan oleh USA Today, hari ini.
“Kami bersatu kembali hari ini, bergabung dengan alumni baru George HW Bush, untuk memperkuat pernyataan kami pada 2020 dan, untuk pertama kalinya, bersama-sama menyatakan bahwa kami akan memilih Wakil Presiden Kamala Harris dan Gubernur Tim Walz pada (Pilpres AS) November ini,” bunyi surat tersebut.
Baca Juga
Trump: Nama Saya Disebut 297 Kali dalam Konvensi Demokrat, tapi Masalah Kejahatan Cuma 2 Kali
Seperti diketahui, Harris dan Walz adalah kader Partai Demokrat. Mereka memenangkan nominasi sebagai calon presiden dan calon wakil presiden AS dari partai itu dalam konvensi nasional Demokrat yang digelar baru-baru ini. Pasangan itu akan berhadapan dengan pasangan capres-cawapres dari Partai Republik, Donald Trump dan JD Vance, di Pilpres AS 2024.
Para pembelot Partai Republik yang menandatangani surat terbuka itu mengaku memang memiliki banyak perbedaan pendapat secara ideologis dan jujur dengan Harris dan Walz. Kendati demikian, mereka menekankan bahwa Trump justru lebih tidak layak untuk dibiarkan berkuasa lagi.
Baca Juga
Kamala Harris Berpidato Janji Bela Israel, Teriakan Bebaskan Palestina Menggema
“Empat tahun lagi kepemimpinan Donald Trump yang kacau, yang kali ini difokuskan pada upaya pencapaian tujuan Project 2025 yang berbahaya, akan merugikan masyarakat umum dan melemahkan lembaga-lembaga suci (negara) kita,” tulis mereka.
Untuk diketahui, Project 2025, atau juga dikenal sebagai Proyek Transisi Presiden 2025, adalah inisiatif politik yang diprakarsai oleh Heritage Foundation, sebuah lembaga think tank berhaluan konsertvatif di AS. Proyek tersebut bertujuan untuk mempromosikan kebijakan-kebijakan koservatif dan sayap kanan guna menata ulang pemerintah federal Amerika Serikat.
Baca Juga
Joe Biden: Kamala Harris Tak Akan Tunduk kepada Putin jika Jadi Presiden AS
Project 2025 juga menegaskan interpretasi yang sangat kontroversial dari teori eksekutif kesatuan AS, yang menyatakan bahwa seluruh cabang eksekutif harus berada di bawah kendali eksklusif presiden.
Pada Pilpres AS 2020, para mantan staf Bush, mantan staf Senator Partai Republik John McCain dan Mitt Romney, juga menjanjikan dukungan untuk pencalonan presiden Joe Biden.
Bulan lalu, Presiden petahana Joe Biden menarik diri dari Pilpres AS 2024. Dia mengatakan keputusan itu demi kepentingan terbaik Partai Demokrat dan Amerika Serikat. Biden pun mendukung Harris sebagai capres AS dari Demokrat.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Sentimen: positif (97%)