Sentimen
Netral (66%)
26 Agu 2024 : 21.03
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: Menteng

Belum Umumkan Calon untuk Pilkada Jakarta dan 39 Daerah Lain, PDI-P: Lagi Difinalisasi

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

26 Agu 2024 : 21.03
Belum Umumkan Calon untuk Pilkada Jakarta dan 39 Daerah Lain, PDI-P: Lagi Difinalisasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat menjelaskan bahwa partainya tinggal mengumumkan calon kepala daerah (Cakada) untuk 40 daerah Pilkada 2024, di mana Pilkada Jakarta termasuk di dalamnya.

Hingga gelombang ketiga ini, jelas Djarot, PDI-P sudah mengumumkan Cakada di 534 daerah Pilkada.

"Syukur Alhamdulillah bahwa gelombang ketiga ini sudah diumumkan sebanyak 534 daerah," kata Djarot ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2024).

"Masih kurang lebih 40 daerah yang hari ini lagi difinalisasi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya akan segera diumumkan dan langsung bisa kita serahkan," sambungnya.

Djarot mengingatkan bahwa ada tugas partai politik untuk menentukan siapa saja sosok yang akan dicalonkan di pilkada.

Baca juga: Airin Maju Pilkada Banten Bersama PDI-P, Bahlil: Kita Hargai Keputusan Politik Itu

Sebab, selain calon independen, maka tokoh yang ingin mencalonkan diri di pilkada harus mendapatkan dukungan dari parpol atau gabungan parpol.

"Ini kedudukan dan tugas utama dari partai politik bahwa dalam pilkada ini pesertanya yang bisa mendaftar adalah partai politik atau gabungan partai politik, betul tidak?" jelas mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

"Kalau seseorang tidak mau mengunakan partai politik, boleh tidak? Boleh, tetapi melalui jalur independen," tambahnya.

Dia juga menjelaskan tentang tugas utama partai politik, yakni mengorganisir anggota hingga massa.

Selain itu, tambah Djarot, tugas partai politik adalah menggembleng dan mendidik calon-calon pemimpin serta menugaskan mereka dalam jabatan politik.

"Sehingga di dalam pilkada itu, itu adalah pertarungan kontestasi yang melibatkan partai politik untuk mempersiapkan calon calon pemimpin di daerah. Kenapa? Karena di dalam sistem demokrasi ini, pilar utamanya itu partai politik," ungkapnya.

Baca juga: Anies Bertemu Rano Karno di Kantor PDI-P, Kenapa Belum Diumumkan Megawati?

PDI-P, lanjut Djarot, konsisten mematuhi tugas-tugas sebagai partai politik itu.

Maka dari itu, ia menilai bahwa PDI-P masih konsisten berupaya memajukan calon dari kader sendiri.

"Kalaupun itu tidak ada, dari partai kami, (misalnya) sulit gitu ya, boleh tidak (dari eksternal), seperti pensiunan tentara masuk TNI? Boleh (diusung). Pensiunan ASN gabung? Boleh. Tapi (orang itu) dia masuk ke partai politik dan menjadi bagian keluarga partai politik untuk kita lakukan proses konsolidasi, proses kaderisasi, proses pendidikan politik," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sentimen: netral (66%)