Sentimen
Positif (93%)
18 Agu 2024 : 17.44
Tokoh Terkait
Iriana joko widodo

Iriana joko widodo

Dipakai Jokowi saat Upacara HUT ke-79 RI di IKN, Ini Makna dan Filosofi Baju Adat Kustim Kutai Kaltim

19 Agu 2024 : 00.44 Views 1

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

Dipakai Jokowi saat Upacara HUT ke-79 RI di IKN, Ini Makna dan Filosofi Baju Adat Kustim Kutai Kaltim

Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengenakan pakaian adat daerah dalam Upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ke-79 pada Sabtu, 17 Agustus 2024 di Istana Negara, IKN Nusantara. Dalam kesempatan kali ini, Jokowi memilih baju adat Takwo Kustim asal Kutai, Provinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan pantauan Medcom.id, Jokowi tampak mengenakan baju Takwo Kustim berwarna hitam yang terbuat dari beludru. Baju itu diwarnai dengan ukiran emas di bagian depan yang memberikan kesan mewah.   Baju itu dipadukan dengan kain dodot bermotif batik dan celana panjang. Penampilan Jokowi tampak juga dilengkapi dengan hiasan kepala berwarna hitam beludru yang dihias ukiran emas, dengan detail bulu-bulu yang mewarnai bagian atasnya. Busana yang sama juga dikenakan Iriana Jokowi. Ia mengenakan kebaya beludru berwarna hitam dengan ukiran emas. Keduanya tampak serasi menggunakan baju adat Kutai Kaltim tersebut. Baju Takwo Kustim Warisan Kesultanan Kutai foto: YouTube Sekretariat Presiden   Baju Takwo merupakan pakaian adat yang berasal dari masyarakat Kutai. Pakaian ini memiliki sejarah panjang dan merupakan warisan dari Kesultanan Kutai. Dulunya, Baju Takwo hanya boleh dikenakan oleh kalangan bangsawan. Namun, seiring perkembangan zaman, masyarakat umum juga diperbolehkan untuk mengenakannya pada acara-acara tertentu. Baju Takwo memiliki ciri khas dominasi warna hitam dengan aksen warna emas. Baju takwo biasanya dikenakan pada acara-acara pernikahan. Kain yang digunakan adalah tapeh berambui, yakni kain panjang berumbai-rumbai benang emas yang diletakkan di bagian depan.   Jenis Baju Takwo  Baju Takwo memiliki beberapa jenis, antara lain:   1. Takwo Biasa Digunakan oleh masyarakat biasa pada upacara adat dan hari-hari besar. Desainnya relatif sederhana dengan kain hiasan dan ornamen yang tidak terlalu rumit. 2. Takwo Kustim Khusus dikenakan oleh keturunan kerajaan atau orang-orang yang memiliki kasta tinggi. Maknanya sangat agung, melambangkan kebesaran dan kehormatan. 3. Takwo Beludru Terbuat dari bahan dasar beludru hitam dan sering digunakan dalam upacara pernikahan masyarakat kelas menengah ke atas. Memiliki desain lengan panjang dan kerah tinggi dengan sulaman yang indah. Makna Filosofis Baju Takwo  Baju Takwo memiliki makna filosofis yang mendalam. Warna hitam melambangkan kesederhanaan dan keanggunan, sedangkan warna emas melambangkan kejayaan dan kekayaan. Selain itu, setiap komponen Baju Takwo juga memiliki makna simbolis. Misalnya, Kotango melambangkan kesucian dan kewanitaan, Supele melambangkan kekuatan dan kegagahan, Ewanga melambangkan keberanian dan kewibawaan, serta Katuko melambangkan kebijaksanaan dan pengalaman. Penggunaan Baju Takwo  Baju Takwo biasanya dikenakan pada acara-acara adat, seperti upacara pernikahan, upacara adat, dan hari besar keagamaan. Pakaian ini juga sering dikenakan oleh tokoh-tokoh adat dan pejabat pemerintah pada acara-acara resmi.

Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengenakan pakaian adat daerah dalam Upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ke-79 pada Sabtu, 17 Agustus 2024 di Istana Negara, IKN Nusantara.
 
Dalam kesempatan kali ini, Jokowi memilih baju adat Takwo Kustim asal Kutai, Provinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan pantauan Medcom.id, Jokowi tampak mengenakan baju Takwo Kustim berwarna hitam yang terbuat dari beludru. Baju itu diwarnai dengan ukiran emas di bagian depan yang memberikan kesan mewah.
 

Baju itu dipadukan dengan kain dodot bermotif batik dan celana panjang. Penampilan Jokowi tampak juga dilengkapi dengan hiasan kepala berwarna hitam beludru yang dihias ukiran emas, dengan detail bulu-bulu yang mewarnai bagian atasnya.
 
Busana yang sama juga dikenakan Iriana Jokowi. Ia mengenakan kebaya beludru berwarna hitam dengan ukiran emas. Keduanya tampak serasi menggunakan baju adat Kutai Kaltim tersebut.

Baju Takwo Kustim Warisan Kesultanan Kutai
foto: YouTube Sekretariat Presiden
  Baju Takwo merupakan pakaian adat yang berasal dari masyarakat Kutai. Pakaian ini memiliki sejarah panjang dan merupakan warisan dari Kesultanan Kutai. Dulunya, Baju Takwo hanya boleh dikenakan oleh kalangan bangsawan. Namun, seiring perkembangan zaman, masyarakat umum juga diperbolehkan untuk mengenakannya pada acara-acara tertentu.

Baju Takwo memiliki ciri khas dominasi warna hitam dengan aksen warna emas. Baju takwo biasanya dikenakan pada acara-acara pernikahan. Kain yang digunakan adalah tapeh berambui, yakni kain panjang berumbai-rumbai benang emas yang diletakkan di bagian depan.

  Jenis Baju Takwo 

Baju Takwo memiliki beberapa jenis, antara lain:
 

1. Takwo Biasa
Digunakan oleh masyarakat biasa pada upacara adat dan hari-hari besar. Desainnya relatif sederhana dengan kain hiasan dan ornamen yang tidak terlalu rumit.
2. Takwo Kustim
Khusus dikenakan oleh keturunan kerajaan atau orang-orang yang memiliki kasta tinggi. Maknanya sangat agung, melambangkan kebesaran dan kehormatan.
 
3. Takwo Beludru
Terbuat dari bahan dasar beludru hitam dan sering digunakan dalam upacara pernikahan masyarakat kelas menengah ke atas. Memiliki desain lengan panjang dan kerah tinggi dengan sulaman yang indah. Makna Filosofis Baju Takwo 

Baju Takwo memiliki makna filosofis yang mendalam. Warna hitam melambangkan kesederhanaan dan keanggunan, sedangkan warna emas melambangkan kejayaan dan kekayaan.
 
Selain itu, setiap komponen Baju Takwo juga memiliki makna simbolis. Misalnya, Kotango melambangkan kesucian dan kewanitaan, Supele melambangkan kekuatan dan kegagahan, Ewanga melambangkan keberanian dan kewibawaan, serta Katuko melambangkan kebijaksanaan dan pengalaman.

Penggunaan Baju Takwo 

Baju Takwo biasanya dikenakan pada acara-acara adat, seperti upacara pernikahan, upacara adat, dan hari besar keagamaan. Pakaian ini juga sering dikenakan oleh tokoh-tokoh adat dan pejabat pemerintah pada acara-acara resmi.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(WAN)

Sentimen: positif (93.9%)