Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Senayan
Tokoh Terkait
Buka Masa Sidang 2024-2025, Puan Apresiasi Kinerja DPR RI dan Stakeholder
Radarbangsa.com Jenis Media: News
RADARBANGSA.COM - Ketua DPR RI, Puan Maharani, secara resmi membuka Masa Persidangan pertama Tahun Sidang 2024-2025 pada Jumat, 16 Agustus 2024. Acara yang berlangsung di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, ini menandai dimulainya masa persidangan terakhir bagi Anggota DPR RI periode 2019-2024, sebelum pergantian periode pada Oktober mendatang.
Dalam pidatonya, Puan Maharani mengapresiasi seluruh anggota dewan, pemerintah, serta berbagai stakeholder seperti TNI/Polri dan media massa, atas dedikasi dan kerja keras mereka dalam menjalankan tugas-tugas mengawal demokrasi hingga saat ini.
"Perkenankan kami selaku Pimpinan Dewan membuka Rapat Paripurna DPR RI yang kesatu Masa Persidangan pertama Tahun Sidang 2024-2025 pada akhir Periode Keanggotaan Tahun 2019-2024, hari Jumat tanggal 16 Agustus 2024 dan kami nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum," ujar Puan Maharani saat membuka sidang.
Masa Persidangan ini memiliki makna khusus karena merupakan kesempatan terakhir bagi anggota DPR RI periode 2019-2024 untuk menyelesaikan berbagai agenda penting sebelum berakhirnya masa jabatan mereka. Rapat Paripurna kali ini digelar usai Sidang Tahunan MPR dalam rangka HUT RI dan Sidang Bersama DPR dan DPD tahun 2024.
Rapat Paripurna ini turut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'aruf Amin. Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi akan menyampaikan Rancangan Undang-Undang tentang APBN 2025 beserta Nota Keuangannya kepada DPR. Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, yang juga merupakan Presiden terpilih periode 2024-2029, turut hadir dalam rapat ini.
Puan Maharani juga menekankan pentingnya sejumlah agenda yang perlu menjadi perhatian dan diselesaikan dalam masa sidang ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja DPR RI periode 2019-2024. "Lima tahun terakhir perjalanan kita, sebagai bangsa dan negara, seperti berlayar menghadapi terpaan badai gelombang pasang surut yang tidak pernah berhenti," tukasnya.
Sentimen: negatif (64%)