Sentimen
Positif (64%)
16 Agu 2024 : 01.12
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: Menteng

Partai Terkait

AHY Tanggapi soal Fenomena Lawan Kotak Kosong di Pilkada

16 Agu 2024 : 01.12 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: Metropolitan

AHY Tanggapi soal Fenomena Lawan Kotak Kosong di Pilkada
Jakarta -

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merespons soal peluang kotak kosong di Pilkada 2024. Ia menilai syarat batas minimal mencalonkan sebagai konsekuensi yang mesti dihadapi oleh setiap kandidat.

"Tentang fenomena lawan kotak kosong. Jadi begini, kita belum tahu secara pasti mana saja daerah yang tidak ada lawannya begitu, kotak kosong. Memang sebetulnya ini juga merupakan realitas, konsekuensi dari sistem politik, sistem pemilu dan Pilkada yang kita anut. Ada presentase threshold yang harus dipenuhi 20 persen," kata AHY dalam konferensi pers di DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2024).

AHY menyebut bisa saja seseorang yang memiliki kapasitas mumpuni gagal maju lantaran sistem tersebut. Oleh sebab itu, peluang suatu koalisi menghadapi kotak kosong pun terjadi.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang demokrasi kita tidak sempurna juga. Artinya selalu membuka ruang, ya tadi ada yang sangat kuat, sangat dominan, ada yang tertinggal. Bahkan tidak mendapatkan tiket," tutur AHY.


"Padahal mungkin seseorang dianggap punya kapasitas dan punya kepantasan untuk menjadi kandidat. Tapi realitasnya, ia tidak didukung oleh partai-partai politik yang cukup memenuhi threshold atau tidak bisa mencukupi persyaratan, tidak bisa memenuhi persyaratan, maju sebagai calon independen. Akhirnya terjadi kotak kosong," tambahnya.

Ia menilai ada baiknya setiap partai dapat menyajikan kompetisi yang sehat. AHY memandang akan bagus jika ada kandidat lebih dari satu atau berapapun yang dibutuhkan rakyat.

"Kalau boleh memilih, bagusnya memang kompetisi itu kalau saya pribadi kompetisi yang sehat A lawan B. Koalisi A lawan koalisi B. Atau dua kandidat atau tiga kandidat, atau berapapun yang memang dikehendaki rakyat," ujar Menteri ATR/BPN RI ini.

"Karena pada prinsipnya, yang punya kuasa dalam demokrasi dan politik di negeri kita, ya rakyat. Tetapi memang ada mekanisme partai politik, ada mekanisme persyaratan pilkada yang tadi saya sampaikan, mungkin pada sejumlah situasi, tidak bisa menghadirkan kompetisi yang tadi saya sampaikan. Akhirnya melawan kotak kosong," imbuhnya.

(dwr/aik)

Sentimen: positif (64%)