Sentimen
Netral (86%)
14 Agu 2024 : 18.25
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: UIN, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Tokoh Terkait
Arifin

Arifin

M Arifin

M Arifin

TGB dan Amany Lubis Beberkan Keberpihakan Grand Syekh Al Azhar pada Perdamaian dan Perempuan

14 Agu 2024 : 18.25 Views 10

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

TGB dan Amany Lubis Beberkan Keberpihakan Grand Syekh Al Azhar pada Perdamaian dan Perempuan

Liputan6.com, Jakarta Majelis Hukama Muslimin (MHM) menggelar bedah buku Al-Qawl Al-Thayyib dalam Islamic Book Fair 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Hall, Jakarta, Rabu (14/8/2024). Hadir sebagai narasumber, mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Amany Lubis dan Anggota Komite Eksekutif MHM yang juga mantan Gubernur NTB, TGB Dr. M Zainul Majdi. Selaku moderator, M Arifin, M.Ag. Hadir juga sejumlah pengunjung dari Malaysia.

“Grand Syekh, dalam berbagai forum nasional maupun internasional menekankan tentang perdamaian, resolusi konflik yang baik, dialog yang baik, serta menghilangkan Islamofobia. Ini jelas sekali dari pandangan Grand Syekh,” tegas Amany Lubis.

Buku Al-Qawl Al-Thayyib merupakan salah satu tulisan Gran Syekh Al-Azhar. Menurut Amany Lubis, Gran Syekh dalam bukunya banyak membahas isu kontemporer. “Masalah perampuan dan keluarga juga dibahas dengan baik. Pandangan beliau untuk kesetaraan sangat mendukung,” tutur Amany.

Grand Syekh, lanjut Amany, juga sangat konsern terhadap masalah olah raga, lingkungan hidup, serta hak hidup anak. Di bidang pendidikan, pandangan Grand Syekh juga sangat maju, terutama dalam ide integrasi ilmu yang sudah dilaksanakan Al Azhar sejak dahulu. “Saya tidak merasakan di Al Azhar ada pemilahan ilmu agama dan umum,” sebutnya.

Hal senada disampaikan TGB Dr M Zainul Majdi. Anggota Komite Eksekutif ini menjelaskan empat hal pokok dari hasil pembacaannya terhadap buku Al-Qawl Al-Thayyib. Pertama, buku ini mencerminkan gerak dan ikhtiar Grand Syekh Al Azhar dalam mewujudkan perdamaian.

“Grand Syekh meyakini sebagaimana Rasulullah meyakini, bahwa tidak ada tanah paling subur untuk tersebarnya Islam selain perdamaian,” paparnya.

Kenapa perlu perdamaian? Menurut TGB M Zainul Majdi, perdamaian menjadikan akal manusia bisa berpikir jernih. Sebab, kalau dalam situasi perang, maka manusia akan berpikir bagaimana bisa menyelamatkan dirinya.

Sentimen: netral (86.5%)