Sentimen
Positif (100%)
12 Agu 2024 : 23.41
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: Universitas Indonesia, UGM, ITB

Kab/Kota: Tangerang, bandung, Pemalang, Senayan, Yogyakarta

Partai Terkait

Generasi Muda Jangan Lelah Mengajak dan Melakukan Perbaikan Lingkungan Hidup

Koran-Jakarta.com Koran-Jakarta.com Jenis Media: Nasional

12 Agu 2024 : 23.41
Generasi Muda Jangan Lelah Mengajak dan Melakukan Perbaikan Lingkungan Hidup

JAKARTA - Ajang Festival Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Eenergi (LIKE-2) yangdiinisiasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam rangka road to COP ke-29 UNFCCC 2024 yang akan berlangsung di Baku, Azerbaijan, pada pertengahan November ini sangat penting bagi kaum muda untuk mengekspresikan gagasan, inovasi, dan pemikiran guna mengatasi masalah lingkungan hidup dan kehutanan, termasuk energi. Jadiini forum sangat luar biasa.

"Barusan kita lihat lomba dan debat, anak anak muda memiliki taraf berfikir yang luar biasa baik dalam debat maupun lomba pidato," kata Wakil Menteri (Wamen) LHK),Alue Dohong ketika ditanya pers usai penyerahan hadiah dan penghargaan bagi para pemenang berbagai lomba dalam ajang LIKE-2, di JCC Senayan, Minggu (11/8) malam.

Menurut siaran persnya, Alue Dohong mengatakan anak-anak muda memiliki taraf berfikir yang luar biasa dalam debat menggunakan bahasa asing dan Indonesia. Generasi muda, generasi Z, maupun Alfa dan sebagainya adalah pewaris masa depan bangsa. Dengan kualitas dan penguasaan yang bagus, cara berkomuniaksi yang bagus akan membuat anak-anak muda bagian dari komunitor pada stakeholder untuk menyampaikan gagasan tentang lingkungan hidup dan kehutanan.

Harapan kepada para pemenang,ujar Wamen, adalah menjadikan forum LIKE -2 yang luar biasa ini ini sebagai pemacu dan motivasi serta mengajak temen, rekan yang lain. Artinya bila anak muda melakukan sesuatu yang positif ini akan diapresiasi pemerintah dan pihak terkait. Ini jadi simpul untuk mengajak generasi muda mengimplementasikan gagasan-gagasan mereka tentang lingkungan hidup dan kehutanan.

Dikatakan, Indonesia butuh diplomasi lingkungan, lomba-lomba ini bagian dari membagun para calon diplomat atau negosiator ulung yang menguasai substansi, strategi, dan memperkuat misi Indoesia sebagai leading by example di tingkat global.

"Jangan pernah lelah mencintai bangsa ini. Jangan permah lelah menjaga lingkunganan hidup dan kehutanan.Jangan pernah lelah mengajak semua orang untuk melakukan tindakan yang baik bagi perbaikan lingkungan hidup dan kehutanan. Tanpa menjaga dan memelihara lingkungan hidup dan kehutanan yang baik maka harapan akan terciptanyagenerasi emas tidak akan tewujud," pesan Wamen Alue Dohong.

Lomba Diplomasi Lingkungan

Seperti diketahui, generasi muda dapat mendukung transformasi perubahan sosial dan ekonomi serta meningkatkan hubungan manusia dengan alam. Peran generasi muda dalam menangani permasalahan lingkungan sangat penting untuk dilibatkan. Generasi muda memiliki pandangan yang progresif dalam isu-isu seperti keadilan sosial dan perubahan iklim.

Mereka ingin disebut sebagai pembela masyarakat dan kelompok yang tidak dapat menyuarakan kepentingannya. Dengan kata lain, generasi muda memiliki peran penting untuk proses perubahan dan keberlanjutan dalam pelestarian lingkungan. Berdasarkan Akerlund (2000), pemimpin muda membantu masyarakat menjadi lebih kreatif, memunculkan ide-ide baru dan hidup berkelanjutan.

Mereka yang bekerja dalam pelestarian lingkungan semakin melihat anak-anak dan remaja sebagai konstituen yang vital. Selain itu, generasi muda yang memiliki jumlah populasi yang signifikan juga harus mulai didorong untuk terlibat aktif secara langsung untuk mulai memikirkan serta masuk dalam ranah diskusi dan perumusan kebijakan dalam tataran diplomasi lingkungan.

Baca Juga :

Ini Hasil Survei Terbaru: Generasi Muda Cenderung Pilih Konten Video Media Sosial

Wamen mengatakan diplomasi lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh seluruh aktor baik itu negara-negara, organisasi internasional, kelompok masyarakat, dan yang lainnya untuk mempromosikan kerja sama global dalam isu-isu lingkungan, seperti perubahan iklim, keanekaragaman hayati, konservasi sumber daya alam, dan polusi.

Tujuannya, untuk mencapai kesepakatan, mengadopsi kebijakan, dan mengimplementasikan tindakan yang memperbaiki atau mengatasi masalah lingkungan secara bersama-sama. Generasi muda memiliki peran sebagai katalisator dalam aspek advokasi dan kesadaran melalui suara yang kuat dalam mengajak dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya masalah lingkungan. Mereka dapat menggunakan media sosial dan kegiatan publik lainnya.

"Generasi muda memiliki inovasi dan solusi yang segar dan kreatif untuk mengatasi tantangan permasalahan lingkungan. Lebih lanjut, generasi muda bisa membuktikan dan terlibat dalam partisipasi pengambilan keputusan, aksi langsung dan gerakan sosial, serta kolaborasi internasional. Generasi muda harus didorong dan diberikan perhatian khusus agar mereka terlibat dalam gerakan lingkungan secara berkelanjutan. Dengan demikian, generasi muda perlu dipersiapkan untuk menjadi pemimpin lingkungan," papar Wamen.

Lebih lanjut dikemukakan, generasi muda Indonesia yang diinginkan adalah yang dapat saling memberi inspirasi kepada generasi muda lainnya untuk dapat belajar dan berkarya sebaik mungkin. Generasi muda memiliki pandangan yang progresif dalam topik-topik seperti keadilan sosial, lingkungan hidup, perubahan iklim. Generasi muda yang dapat terjun di tengah masyarakat dan bersama menyelesaikan masalah bangsa. Mereka harus kaya dengan ide dan gagasan serta berani mengimplementasikannya secara bertanggung jawab.

Tujuan dari penyelenggaraan lomba-lomba ini yakni pelibatan dengan menciptakan influence experience bagi generasi muda untuk terlibat langsung dalam diplomasi lingkungan dan upaya pengelolaan lingkungan hidup sejak awal sekaligus menjawab kondisi faktual dan tantangan pemulihan lingkungan hidup di Indonesia.

Dirjen PPKL KLHK, Sigit Reliantoro dalam laporannya mengatakan Ditjen PPKL KLHK telah menyelenggarakan rangkaian lomba Hari Lingkungan Sedunia Tahun 2024 dan kompetisi diplomasi lingkungan dimulai sejak bulan Februari dan puncaknya pada hari ini Minggu, 11 Agustus 2024 pada Festival LIKE-2.

Penyelenggaraan lomba HLH 2024 diisi dengan stadium general dan boothcamp pembinaan yang diisi oleh para pakar lingkungan dan praktisi.

Penyelenggaraan kompetisi diplomasi lingkungan telah menjaring 2.092 peserta dari 605 sekolah seluruh Indonesia untuk lomba karya tulis, 843 peserta dengan total gabungan dari 214 sekolah dan perguruan tinggi untuk lomba video lingkungan dan konsep pemulihan lingkungan.

Debat lingkungan Bahasa Indonesia Pelajar SMA 1.176 peserta dari 336 sekolah, pidato Bahasa Inggris Pelajar SMA 794 peserta dari 498 sekolah, debat lingkungan Bahasa Inggris mahasiswa 309 peserta dari 48 perguruan tinggi.

Sejumlah pihak telah berkolaborasi dan bersinergi dengan KLHK dalam penyelenggaraan lomba HLH dan diplomasi lingkungan Tahun 2024. Para mentor dan dewan juri yang berasal dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Institut Sains dan Teknologi Nasional, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, National Geographic, Institut Seni Jakarta, serta dukungan dari Ditjen Dikti Ristek dan Direktorat SMA, Kemendikbud Ristek, Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, dan Ditjen Kerja Sama Multilateral, Kementerian Luar Negeri.

Jenis Kompetisi

Lomba Karya Tulis Lingkungan Lomba Video Lingkungan Lomba Konsep Pemulihan Lingkungan Lomba Diplomasi Lingkungan: Debat Lingkungan Bahasa Inggris, Debat Lingkungan Bahasa Indonesia dan Pidato Lingkungan Bahasa Inggris.

Kompetisi Diplomasi di Festival LIKE-2

Festival LIKE sedari awal kami konsepkan sebagai agenda yang mengkolaborasikan konsep edukasi dan entertainment atau edutainment. Dalam aspek edukasi juga dihadirkan kompetisi diplomasi lingkungan yang babak semi final dan final telah disaksikan bersama. Kompetisi diplomasi lingkungan terdiri dari tiga lomba.

Lomba pidato Bahasa Inggris yang pada tahap awal pendaftaran menjaring 794 peserta yang diikuti oleh pelajar SMA/SMK/Madrasah Aliyah serta pondok pesantren. Debat lingkungan Bahasa Indonesia diikuti 392 tim dari 336 sekolah serta yang baru ditambahkan tahun ini kompetisi debat lingkungan Bahasa Inggris sebanyak 103 tim dari 48 perguruan tinggi seluruh Indonesia.

Kompetisi diplomasi lingkungan melengkapi kompetisi yang telah diselenggarakan sebelumnya untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024 yaitu lomba karya tulis, lomba video lingkungan, dan lomba konsep pemulihan lingkungan.

Penyelenggaraan lomba bukan hanya untuk berkompetisi, namun juga bertujuan sebagai bentuk edukasi. Selama penyelenggaraan panitia memberikan peserta pelatihan melalui boothcamp yang diisi oleh tim KLHK, ahli lingkungan, komunitas lingkungan, akademisi serta praktisi yang sesuai dengan jenis lomba seperti jurnalis, sutradara dan pembuat film dokumenter, dan ahli public speaking.

Melalui lomba, panitia ingin membangun jejaring, memberikan saluran, dan melatih generasi muda untuk lebih peka dan berani untuk mengekspresikan pandangan mereka terhadap isu dan kondisi lingkungan dan kehutanan yang ada di sekitar mereka dengan ide dan gagasan yang kritis dan bertanggung jawab.

Para Pemenang

Baca Juga :

Bappenas Paparkan 2 Pendekatan Utama Atasi NEET di Indonesia

Juara 1 Pidato Bahasa Inggris SMA: Benediva Boaz Ambarita, SMA Unggul Del.

Juara 1 Debat Bahasa Indonesia SMA: SMAN 3 Kota Tangerang Selatan.

Juara 1 Debat Bahasa Inggris Mahasiswa: Universitas Indonesia.

Juara Utama Konsep Pemulihan Lingkungan Ekoriparian: Universitas Sebelas Maret.

Juara Utama Konsep Pemulihan Lingkungan Lahan: Universitas Gadjah Mada

Juara 1 Video Lingkungan: Institut Teknologi Bandung

Juara 1 Karya Tulis Lingkungan: Abie Firmansyah, SMAN 1 Pemalang


Redaktur : Marcellus Widiarto

Penulis : Marcellus Widiarto

Sentimen: positif (100%)