Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mendapat kritik keras dari Said Didu.

Hal ini buntut dari Hadi Tjahjanto menyebut jika Istana Negara yang ada di Jakarta adalah peninggalan kolonial.

Pernyataan ini sangat disayangakan Said Didu mengingat Hadi Tjahjanto yang kini menjabat Menk Polhukam adalah eks seorang Jendral.

Dikutip dari X pribadinya dengan akun @msaid_didu, nampak penggalan video dimana Hadi Tjahjanto mengeluatkan pernyataan tentang Istana Negara di Jakarta dan Istana Negara yang ada di IKN.

Dikatakan Hadi bahwa istana negara di IKN yang dinamai dengan istanah garuda beserta fasilitasnya dibangun oleh putra-putra bangsa.

Ia pun membandingkan dengan istana negara yang ada di Jakarta yang menurutnya adalah peninggalan kolonial.

"Kitah butuh waktu 79 tahun untuk sebuah istana negara yang megah seperti ini, karena istana negara di Jakarta itu peninggalan kolonial," papar Menko Polhukam.

Sepertinya, pernyataan ini dianggap oleh Said Didu seolah tak menghargai jasa para pahlawan.

Apalagi pernyataan tersebut keluar dari mulut Hadi yang notabene adalah seorang berdarah militer atau Jendral.

"Pernyataan Jendral seperti ini ?

Istana di Jakarta diperoleh lewat perjuangan nyawa para pahlawan,"ungkap Said Didu

"IKN diperoleh dari utang rakyat yg dibuat oleh penguasa.Semoga jelas," imbuhnya.

Sementara dikutip dari akun @NOTASILIMBOY bahwa isatana-istana peninggala kolonoal adalah simbol perbutan hak.

Sehingga menurutnya tidak usah dibanding-bandingkan antara istana negara yang ada du Jakarta serta istana yang ada di IKN.

"Istana-istana peninggalan kolonial itu kan sudah direbut dalam rangkaian perjuangan fisik dan diplomasi. Justru jadi simbol merebut haknya kembali," ujarnya

"Nggak usah pakai dikotomi karya anak bangsa vs kolonial lah, kalau cuman mau cari cuan dari proyek… hehehe," pungkasnya.(*)

Foto: Said Didu tanggapi Menko Polhukan Hadi Tjahjanto yang sebut Istana Negera Jakarta peninggalan kolonial (kolase facebook Said Didu/instagram @hadi.tjahjanto)