Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pertamina, Pertamina Patra Niaga
Event: Ibadah Umroh
Kab/Kota: Surabaya, Tangki, Yogyakarta
Tokoh Terkait
Jaringan Pipa Bawah Tanah Dioptimalkan untuk Distribusi Avtur
Medcom.id Jenis Media: News
Jakarta: Penyaluran bahan bakar jenis avtur dilakukan secara modern dengan memanfaatkan jaringan pipa bawah tanah. Penyaluran bahan bakar pesawat melalui fasilitas hydrant fuel system tersebut efektif mengoptimalkan distribusi avtur, salah satunya di Aviation Fuel Terminal (AFT) Juanda, Surabaya. "Dengan adanya tangki dan hydrant fuel system yang baru ini, kami dapat meningkatkan ketahanan stok avtur hingga 20 hari, atau dua kali lipat dari kapasitas sebelumnya," kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, dikutip dari Antara, Sabtu, 10 Agustus 2024. Dengan sistem ini, avtur dari tangki timbun di AFT Juanda disalurkan melalui sistem perpipaan bawah tanah secara otomatis. Proses pengisian pesawat udara juga akan menggunakan armada truk jenis hydrant dispenser. Fasilitas baru ini bertujuan untuk meningkatkan pasokan avtur di Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda. Sebelumnya, distribusi menggunakan menggunakan refueler truck. Riva mengatakan fasilitas ini merupakan langkah strategis memperkuat operasional bisnis perusahaan dan meningkatkan layanan kepada para pelanggan. "Ini tentunya akan mendukung kelancaran operasional penerbangan di Terminal 2 Bandara Juanda menjadi semakin handal," ujar Riva Siahaan. Riva Siahaan mengatakan fasilitas baru ini dirancang menyesuaikan karakteristik layanan penerbangan di Terminal 2 Bandara Juanda. Karena, mayoritas melayani penerbangan internasional. "Kami memahami bahwa penerbangan internasional, seperti penerbangan umroh dan maskapai asing dengan pesawat wide body, membutuhkan volume avtur yang besar," kata dia. Menurut Riva, teknologi tersebut memiliki kemampuan menyalurkan avtur dua kali lebih cepat. Sehingga, dapat memenuhi kebutuhan dengan lebih efisian. Terlebih, penyaluran telah dilengkapi sistem filtrasi dengan teknologi terbaru. "Dengan standar global untuk menjaga kualitas avtur yang disalurkan ke maskapai," jelasnya. Pembangunan fasilitas tangki dan hydrant fuel system ini juga telah mendapatkan verifikasi dan pernyataan layak operasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (KEMENHUB) pada bulan Juni 2024 dan Direktorat Jenderal MIGAS (KESDM) pada Juli 2024. Selain itu, peralatan yang dipasang telah dilengkapi dengan fitur HSSE seperti Fire Protection, Lightning Protection serta Cathodic Protection yang mengacu standar yang dipersyaratkan oleh Internasional. Saat ini, proses pengisian pesawat udara dengan hydrant fuel system sudah diimplementasikan di sejumlah bandara besar lainnya seperti Soekarno-Hatta Jakarta, Ngurah Rai Bali, Hang Nadim Batam, Kualanamu Medan, dan Yogyakarta International Airport (YIA).
Jakarta: Penyaluran bahan bakar jenis avtur dilakukan secara modern dengan memanfaatkan jaringan pipa bawah tanah. Penyaluran bahan bakar pesawat melalui fasilitas hydrant fuel system tersebut efektif mengoptimalkan distribusi avtur, salah satunya di Aviation Fuel Terminal (AFT) Juanda, Surabaya."Dengan adanya tangki dan hydrant fuel system yang baru ini, kami dapat meningkatkan ketahanan stok avtur hingga 20 hari, atau dua kali lipat dari kapasitas sebelumnya," kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, dikutip dari Antara, Sabtu, 10 Agustus 2024.
Dengan sistem ini, avtur dari tangki timbun di AFT Juanda disalurkan melalui sistem perpipaan bawah tanah secara otomatis. Proses pengisian pesawat udara juga akan menggunakan armada truk jenis hydrant dispenser.
Fasilitas baru ini bertujuan untuk meningkatkan pasokan avtur di Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda. Sebelumnya, distribusi menggunakan menggunakan refueler truck. Riva mengatakan fasilitas ini merupakan langkah strategis memperkuat operasional bisnis perusahaan dan meningkatkan layanan kepada para pelanggan.
"Ini tentunya akan mendukung kelancaran operasional penerbangan di Terminal 2 Bandara Juanda menjadi semakin handal," ujar Riva Siahaan.
Riva Siahaan mengatakan fasilitas baru ini dirancang menyesuaikan karakteristik layanan penerbangan di Terminal 2 Bandara Juanda. Karena, mayoritas melayani penerbangan internasional.
"Kami memahami bahwa penerbangan internasional, seperti penerbangan umroh dan maskapai asing dengan pesawat wide body, membutuhkan volume avtur yang besar," kata dia.
Menurut Riva, teknologi tersebut memiliki kemampuan menyalurkan avtur dua kali lebih cepat. Sehingga, dapat memenuhi kebutuhan dengan lebih efisian. Terlebih, penyaluran telah dilengkapi sistem filtrasi dengan teknologi terbaru.
"Dengan standar global untuk menjaga kualitas avtur yang disalurkan ke maskapai," jelasnya.
Pembangunan fasilitas tangki dan hydrant fuel system ini juga telah mendapatkan verifikasi dan pernyataan layak operasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (KEMENHUB) pada bulan Juni 2024 dan Direktorat Jenderal MIGAS (KESDM) pada Juli 2024. Selain itu, peralatan yang dipasang telah dilengkapi dengan fitur HSSE seperti Fire Protection, Lightning Protection serta Cathodic Protection yang mengacu standar yang dipersyaratkan oleh Internasional.
Saat ini, proses pengisian pesawat udara dengan hydrant fuel system sudah diimplementasikan di sejumlah bandara besar lainnya seperti Soekarno-Hatta Jakarta, Ngurah Rai Bali, Hang Nadim Batam, Kualanamu Medan, dan Yogyakarta International Airport (YIA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ADN)
Sentimen: positif (99.9%)