Sentimen
Tokoh Terkait
PKS Kunci Jatah Cawagub RK saat Pilih Tinggalkan Koalisi AMAN
Detik.com Jenis Media: News
PKS menyatakan duet Anies Baswedan dengan kader PKS, Sohibul Iman, atau disingkat AMAN telah melewati tenggat Waktu dan kini tengah membuka peluang koalisi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM). Langkah dari PKS itu dinilai sebagai gambaran wacana Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus segera terwujud.
"Wacana tentang KIM Plus selama ini sangat identik dengan bagaimana PKS bergabung dengan KIM tentu dengan menempatkan kadernya sebagai wakilnya Ridwan Kamil. Dulu bahkan kita sering dengar pengakuan dari PKS kalau mereka ditawari posisi calon wakil gubernur dari kubu KIM sebelum PKS deklarasi dukung AMAN tapi saat itu iman politiknya masih kokoh," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, saat dihubungi, Sabtu (10/8/2024).
Adi mengatakan sikap PKS kini telah berubah dan makin realistis. Langkah itu juga dipengaruhi akibat mentoknya dukungan partai politik lain terhadap pasangan AMAN.
Adi meyakini pembicaraan cawagub pendamping Ridwan Kamil yang akan diumumkan KIM juga telah di titik akhir. Menurutnya, saat PKS memutuskan meninggalkan pasangan AMAN dan beralih ke KIM, posisi cawagub RK telah disepakati menjadi milik PKS.
"Saya kira kalau sudah bicara atas nama KIM pasti di internal mereka sudah sepakat bahwa jagoan gubernur yang mereka usung namanya Ridwan Kamil maka wakilnya adalah dari PKS. Jadi di situ titik komprominya. Oleh karena itu KIM sudah bersepakat bahwa wakil dari Ridwan Kamil adalah PKS, jadi di situ kuncinya," terang Adi.
Lalu, bagaimana nasib dari PKB dan NasDem yang juga selama ini akan mengusung Anies di Pilgub Jakarta?
Adi menilai kedua partai itu akan mengikuti langkah PKS dengan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.
"Sementara NasDem dan PKB tarikan politiknya adalah masuk dalam koalisi nasional Prabowo Subianto di lima tahun yang akan datang. Oleh karena itu sebagai bentuk uji loyalitas terhadap NasDem dan PKB maka mereka harus mengusung jagoan yang diusung oleh KIM Plus yang ada di Jakarta di mana KIM Plus itu skenarionya Ridwan Kamil berpasangan dengan wakil dari PKS," terang Adi.
"Ini hampir 1000% bisa dipastikan bahwa KIM Plus bisa segera terwujud. Duet antara Ridwan Kamil dan inisial S, saya menyebut inisial S itu Suswono yang akan berlayar di Jakarta," sambungnya.
Semakin dekat bergabungnya PKS ke KIM juga akan membawa efek domino dalam kontestasi di Pilgub Jakarta. Adi mengatakan ada dua efek yang muncul saat PKS resmi mengumumkan bergabung dengan KIM.
"Apa efeknya kalau mayoritas partai bergabung dengan KIM? Satu, tentu potensial melawan kotak kosong. Dan yang kedua PDIP ditinggal dan tidak diajak dalam koalisi plus, itu efeknya," jelas Adi.
Namun, Adi menilai potensi paslon melawan kotak kosong di Jakarta juga akan menunggu verifikasi faktual calon independen yang saat ini masih berproses di KPU. Jika calon independen itu gagal dalam verifikasi, sambung Adi, ia meyakini calon yang diusung KIM Plus akan melawan kotak kosong di Pilgub Jakarta.
"Masih ada peluang calon independen akan berhadap-hadapan dengan jagoan KIM Plus. Kecuali calon independen ini dinyatakan tidak lolos verifikasi faktual juga oleh KPU maka bisa dipastikan akan melawan kotak kosong," ucap Adi.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:
Sentimen: positif (66%)