Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tangerang, Bogor, Gunung, Bekasi, Depok, Brebes, Cilacap, Banyuwangi, Cirebon, Yogyakarta, Solo, Lombok
Mengapa Suku Sunda Tidak Mendominasi Jawa Tengah? Ternyata Begini Penjelasannya Menurut Sejarah
JabarEkspress.com Jenis Media: News
JABARKESPRES – Pembagian provinsi di Indonesia tidak selalu mengikuti etnis, inilah mengapa Anda bisa menemukan etnis Betawi di Bekasi hingga etnis Bali di Banyuwangi. Mari kita telusuri lebih dalam sejarah dan budaya di balik perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Pembagian provinsi di Indonesia sering kali tidak mencerminkan wilayah etnis tertentu. Hal ini bisa dilihat dari penyebaran berbagai etnis di luar daerah asalnya, seperti etnis Betawi yang dapat ditemukan di Bekasi, Bogor, Depok, dan Tangerang, atau etnis Minangkabau di Riau dan Jambi. Bahkan, etnis Lampung pun ada di Banten, dan etnis Bali bisa ditemui di pantai Banyuwangi dan Lombok.
Mengenai sejarah pembagian administratif antara Jawa Tengah dan Jawa Barat, banyak yang berpendapat bahwa batas-batas ini mengikuti peta wilayah mancanegara (vorstenlanden) Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta di selatan, serta wilayah Karesidenan Cirebon di utara. Peta-peta ini memberikan gambaran bagaimana perbatasan dibentuk, meskipun tidak ada yang tahu pasti proses detailnya.
Perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat modern terlihat seperti gabungan dari perbatasan barat vorstenlanden Kasunanan Solo-Kasultanan Yogyakarta dan perbatasan timur Karesidenan Cirebon. Algoritma kehidupan sosial, politik, dan budaya di wilayah Priangan Wetan dan Ngapakland cukup rumit. Bukti sejarah yang ada masih samar, terutama karena masyarakat zaman dahulu hidup dengan cara yang sangat tradisional, menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan seperti bambu, bukan batu bata seperti daerah lainnya.
Jika kita mengamati pola masyarakat zaman dahulu, mereka sering menggunakan bentang alam seperti sungai, gunung, dan pegunungan sebagai batas wilayah komunitasnya. Misalnya, batas antara Sunda Padjadjaran dan Sunda Galuh adalah Sungai Ci Tarum. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat kuno di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat kemungkinan juga menggunakan sungai dan gunung sebagai penanda batas wilayah. Di utara, Sungai Losari menjadi perbatasan antara Brebes kuno dan wilayah selatan Sungai Ci Tanduy memisahkan Cilacap kuno dari wilayah pokok Galuh.
Pembagian wilayah yang didasarkan pada etnis atau bahasa akan sangat rumit. Masyarakat Sunda dan Ngapak hidup bersama selama ratusan bahkan ribuan tahun, sehingga memisahkan mereka berdasarkan etnis atau bahasa akan menyulitkan birokrasi. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa di daerah perbatasan, persebaran etnis Sunda dan Ngapak sangat sporadis. Meski ada zona komunitas yang besar, kehidupan mereka tetap harmonis.
Sentimen: positif (100%)