Sentimen
Positif (100%)
7 Agu 2024 : 21.08
Informasi Tambahan

Kasus: stunting

Tokoh Terkait

PAM Jaya Buat Program Tap Water buat Kurangi Eksploitasi Air Tanah

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

7 Agu 2024 : 21.08
PAM Jaya Buat Program Tap Water buat Kurangi Eksploitasi Air Tanah
Jakarta -

PAM Jaya meraih penghargaan 'Anugerah Ekonomi Hijau' berkat inovasi terbaru dalam teknologi pengolahan air minum di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mookervart. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas upaya PAM Jaya dalam mendaur ulang air dengan teknologi mutakhir untuk meningkatkan kualitas dan keberlanjutan sumber daya air di Jakarta.

Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin menjelaskan program Water Treatment Plant (WTP) Mookervart merupakan terobosan signifikan dalam pengolahan air. Teknologi ini dirancang untuk mendaur ulang air dari Sungai Mookervart, yang dikenal dengan tingkat kontaminasi yang tinggi akibat limbah industri. Dengan proses pengolahan yang canggih, air yang dihasilkan tidak hanya bersih tetapi juga layak untuk langsung dikonsumsi.

Teknologi yang dipasang pada IPA Mookervart adalah teknologi Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) dan Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO).

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Program WTP Mookervart ini merupakan salah satu inovasi terdepan kami. Kami berhasil mengolah air dari Sungai Mookervart yang terkontaminasi tinggi menjadi air minum berkualitas," ungkap Arief dalam acara 'Anugerah Ekonomi Hijau', dikutip Rabu (7/8/2024).

Tak hanya itu, PAM Jaya juga sedang mengembangkan konsep baru di Jakarta berupa 'tap water' yang direncanakan akan didistribusikan melalui dispenser. Ini merupakan langkah yang dinilai strategis untuk meningkatkan efisiensi dalam penyediaan air minum kepada masyarakat.

"Dengan menggunakan dispenser yang terhubung langsung dengan jaringan pipa, masyarakat Jakarta nantinya dapat menikmati air minum langsung dari pipa dengan efisien. Kami juga menjajaki opsi untuk memberikan air ini secara gratis atau dengan tarif yang terjangkau, antara Rp 1.000 hingga Rp 15.000," lanjut Arief.

Inovasi ini juga disebut berpotensi dalam mengurangi penggunaan kemasan plastik. Hal ini yang mendukung upaya PAM Jaya dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan hijau di Jakarta. Arief menekankan bahwa langkah ini sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dirancang hingga 2030.

"Kami berkomitmen untuk mencapainya dengan menambahkan satu juta sambungan baru hingga 2030. Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk melestarikan lingkungan Jakarta dan memastikan akses air bersih yang lebih luas bagi masyarakat," jelas Arief.

Tahun ini, PAM Jaya menargetkan sambungan perpipaan di kawasan Jakarta mencapai 85.000 sambungan. Oleh karena itu, dibutuhkan penambahan sekitar 7.000 km sambungan pipa bawah tanah untuk mewujudkan target tersebut.

Arief menyebut bahwa Jakarta saat ini menghadapi tantangan besar terkait eksploitasi air tanah yang menyebabkan penurunan permukaan tanah. Program 'Tap Water' diharapkan dapat membantu mengatasi masalah ini dan memberikan manfaat kesehatan, seperti mengurangi stunting.

"Ketika seluruh pelayanan air perpipaan mencapai 100 persen, kami yakin akan terjadi perbaikan signifikan dalam kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat Jakarta. Air perpipaan yang terjangkau akan memberikan dampak positif pada kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi kota," pungkas Arief.

Dengan langkah inovatif ini, PAM Jaya dinilai tidak hanya berkontribusi pada pengelolaan air yang lebih baik tetapi juga berkomitmen untuk menciptakan Jakarta yang lebih hijau dan berkelanjutan.

(prf/ega)

Sentimen: positif (100%)