Sentimen
Positif (99%)
7 Agu 2024 : 20.01
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Partai Terkait

Ungkit Penolakan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Tiga Periode, Megawati Soekarnoputri Sebut Hubungannya dengan Jokowi Baik-baik Saja

7 Agu 2024 : 20.01 Views 1

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Ungkit Penolakan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Tiga Periode, Megawati Soekarnoputri Sebut Hubungannya dengan Jokowi Baik-baik Saja

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri kembali mengungkit wcana masa jabatan presiden tiga periode. Itu diungkit saat acara penyerahan duplikat bendera pusaka kepada seluruh gubernur se-Indonesia di Balai Samudra, Jakarta, Senin (5/8).

Diketahui, wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode sempat mengemuka sebelum pelaksanaan pilpres 2024. Kala itu, banyak pihak yang mendorong masa pemerintahan Jokowi diperpanjang hingga tiga periode.

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri lantas memastikan hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baik-baik saja. Dia hanya menegaskan bahwa dirinya sangat menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

"Saya sama presiden baik-baik saja. Memangnya kenapa? Hanya karena saya dikatakan, karena saya tidak mau ketika diminta (jabatan presiden) tiga periode. Atau karena saya katanya tidak mau memperpanjang? Lho, saya tahu hukum kok," kata Megawati

Ketua Umum PDI Perjuangan itu lantas menanyakan kepada para ahli hukum terkait pelanggengan kekuasaan itu. "Mana yang ahli hukum angkat tangan. Itu kan ranahnya namanya konstitusi. Ya saya tidak punya hak lho mengatakan boleh atau tidak," lanjutnya dilansir jawapos.

Menurut Megawati, isu perpanjangan masa jabatan presiden itu merupakan ranah MPR RI. Sebab, dulu aturan pembatasan masa jabatan presiden pascareformasi ditetapkan kewat TAP MPR yang kemudian masuk dalam amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

"Saya tanya kepada ahli tata negara, apakah MPR yang sekarang disamakan ini, TAP-nya itu masih berlaku? Yes. Ada yang mau menyanggah? Ahli hukum tata negara? Ya silakan," tegas Megawati.

Megawati menegaskan, dia tidak ingin Indonesia rusak hanya karena kepentingan kekuasaan. Apalagi rusaknya oleh orang Indonesia sendiri. "Tidak ada lagi yang namanya Bhinneka Tunggal Ika. Bagaimana, ya, terus kalian mau jadi apa? Elite saja. Wah, kalau dibilang elite, luar biasa," ucap Megawati.

Oleh karena itu, Megawati meminta para penjabat kepala daerah yang hadir untuk netral di Pilkada Serentak 2024. Megawati mengklaim mengetahui ada misi-misi tertentu dalam Pilkada Serentak 2024.

"Saya kan tahu kok. Tetapi saya ini loh, saya elus dada saya, saya elus dada saya," pungkas Megawati. (fajar)

Sentimen: positif (99.1%)