Sentimen
Negatif (66%)
5 Agu 2024 : 18.24
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Pilkada Serentak, Pilkada 2017

Institusi: UIN, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Partai Terkait

3 Faktor Bisa Buat Ridwan Kamil Balikkan Keadaan, Ungguli Anies di Jakarta

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

5 Agu 2024 : 18.24
3 Faktor Bisa Buat Ridwan Kamil Balikkan Keadaan, Ungguli Anies di Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno mengatakan, ada tiga faktor yang membuat Ridwan Kamil bisa membalik keadaan atau unggul apabila maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

Diketahui, elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta berada di bawah Anies Baswedan berdasarkan sejumlah hasil survei termasuk survei Litbang Kompas periode Juni 2024.

Faktor pertama, kutukan petahana di Jakarta. Menurut Adi, ada semacam kutukan petahana yang kembali maju pada Pilkada Jakarta. Terlihat ketika Fauzi Bowo sebagai petahana yang memiliki elektabilitas tinggi tetapi kalah pada Pilkada Jakarta 2012.

Saat itu, Fauzi Bowo yang berpasangan dengan Nachrowi Ramli kalah dari pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Baca juga: KIM Plus Bisa Jadi Kutukan Petahana buat Anies pada Pilkada Jakarta

Kemudian, Ahok yang maju kembali pada Pilkada 2017, kalah dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

“Ahok maju kembali di Jakarta untuk kedua kalinya, approval rating-nya di atas 70 persen, kinerjanya diapresiasi begitu banyak oleh warga Jakarta, survei-survei paling menjulang dibandingkan AHY dan Anies saat itu tetapi kita tahu bahwa hasilnya Ahok justru kalah diputaran kedua dengan Anies,” ujar Adi dikutip dari program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Senin (5/8/2024).

Oleh karena itu, Adi menyebut, bukan tidak mungkin kutukan yang sama terjadi pada Anies Baswedan yang memutuskan kembali maju pada Pilkada 2024.

“Bukan tidak mungkin di Jakarta ini akan terjadi kutukan petahana yang ketiga kalinya pada Anies,” katanya.

Baca juga: Ridwan Kamil-Dedi Mulyadi Agak Sulit Dipasangkan pada Pilkada Jabar

Apalagi, menurut Adi, sebenarnya belum ada partai politik (parpol) yang 100 persen memberikan tiket politik pada Anies untuk maju sebagai bakal calon gubernur (cagub) di Jakarta.

Dia mengatakan, PKS bisa saja menarik dukungan dari Anies dengan adanya godaan dari KIM. Salah satunya, ketika mendapatkan tawaran posisi bakal calon wakil gubernur (cawagub) di Jakarta.

Sementara itu, Partai Nasdem yang mendeklarasikan dukungan untuk Anies sejak 22 Juni 2024, ternyata belum memberikan surat rekomendasi hingga akhir Juli 2024.

Faktor kedua, pendamping atau bakal cawagub. Adi mengatakan, Ridwan Kamil harus memilih pendamping yang tepat jika maju Pilkada Jakarta apabila berhadapan dengan Anies.

Baca juga: Kalau Anies Tak Bisa Berlayar, Kubu KIM Bisa Melawan Kotak Kosong

Menurut dia, cawagub Ridwan Kamil harus mampu menutup celah kekurangan dari eks Gubernur Jabar itu dari sisi pemilih Islam yang di Jakarta selama ini terafiliasi dengan Anies Baswedan.

“Pendamping yang tentu saja bukan hanya sebatas untuk melengkapi syarat administratif tapi harus mampu dijamin memberikan faedah elektoral supaya elektabilitas Ridwan Kamil yang sebenarnya trennya positif bisa didongkrak,” ujar Adi.

"Sebenarnya dalam banyak hal bisa menutup celah dan lobang yang selama ini dimiliki Ridwan Kamil. Misalnya, salah satu di kalangan pemilih islam yang saya kira afiliasinya memang ke Anies,” katanya melanjutkan.

Sentimen: negatif (66.7%)