Sentimen
Negatif (66%)
6 Agu 2024 : 06.41
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cimahi

Partai Terkait

Cak Imin Jengkel ke Ketum PBNU: Omongan Yahya Nggak Laku, Mempolitisir PKB Emang Siapa Lu?

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

6 Agu 2024 : 06.41
Cak Imin Jengkel ke Ketum PBNU: Omongan Yahya Nggak Laku, Mempolitisir PKB Emang Siapa Lu?

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) merespons marah pernyataan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) yang menganalogikan PKB tak ubahnya mobil rusak.

Sebelumnya, Gus Yahya memberikan analogi untuk menggambarkan hubungan NU dengan PKB saat ini. Menurutnya, NU bagai pabrik mobil yang perlu menarik PKB selaku produknya, sebab ada kerusakan dalam 'mesin' mobil tersebut.

Tak terima dengan analogi Yahya, Cak Imin mengatakan bahwa Ketum PBNU lah yang pada hakikatnya telah melanggar khittah NU. Respons ini disampaikannya melalui akun Twitter resmi miliknya, Minggu, 4 Agustus 2024.

Awalnya, Cak Imin mengungkit perolehan suara PKB di Pemilu 2024. Dia mengungkapkan adanya peningkatan perolehan suara PKB usai disentil Gus Yahya dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

Dengan demikian, kalimat-kalimat yang 'menjatuhkan' dari pihak PBNU, kata Imin, justru tak bisa memberi dampak negatif kepada partainya.

"Prestasi perolehan PKB pada Pemilu 2024 diakui semua pihak, dan kita syukuri sebagai keberhasilan kader-kader yang tidak lagi bergantung pada siapapun, digembosi Yahya dan Saipul di Pemilu malah membuat perolehan PKB meningkat tajam," kata Cak Imin, dilihat di X, Minggu, 4 Agustus 2024.

Cak Imin kemudian mengungkapkan kekecewaan dan sikap tak terimanya perihal pernyataan Gus Yahya yang menyamakan PKB dengan produk rusak.

"Omongan Yahya dan Saipul nggak laku. Yang rusak itu Yahya sama Saiful, kok PKB ditarik-tarik untuk ikut rusak, apa nggak semakin menurunkan tingkat kepercayaan pada PBNU? Melanggar khittah yang ditegaskan mereka sendiri," kata Cak Imin.

"Mempolitisir NU nggak laku kok lanjut mempolitisir PKB, Emang siapa lu. Anda sopan kami segan, kalau nggak sopan jangan ajak-ajak kite," tuturnya lagi.

Baca Juga: Isi Kekosongan Jabatan, Budi Raharja Ditunjuk Jadi Pj Sekda Cimahi

Analogi PKB Seperti Mobil Rusak

Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menerapkan analogi menohok untuk menjelaskan hubungan terkini NU dengan PKB. Ia menyebut NU sebagai pabrik mobil yang perlu menarik produk rusaknya (PKB) dari pasar.

"Kemarin kan ada perusahaan memproduksi mobil. Sudah dilempar ke pasar, sudah laku, ternyata ada kesalahan sistem mobilnya. Ditarik kembali produknya untuk diperbaiki sistemnya," kata Gus Yahya, Sabtu, 3 Agustus 2024.

Selain itu, dalam sambutan di acara pelantikan pengurus PWNU Jateng sebelumnya, Gus Yahya juga sempat menyinggung posisi NU. Ia meyakini bahwa NU harus diprioritaskan di atas negara, apalagi partai.

"Saya bersama teman-teman PBNU sowan ke Mustasyar PBNU KH Mustofa Bisri dan mohon pesan beliau, wasiat beliau. Beliau mengatakan NU harus berada di atas negara," kata dia.

"Pesan Mustasyar PBNU. Harus mendudukkan kepentingannya mengatasi berbagai kepentingan parsial di negara ini, supaya NU mampu berkontribusi menyangga keutuhan bangsa dan negara ini. Jadi di bawah negara nggak boleh, apalagi cuma di bawah partai. Tidak boleh!" ucapnya, menegaskan. ***

Sentimen: negatif (66.3%)