Melakukan akselerasi dalam menjaga stabilitas perekonomian di Jakarta menjadi sesuatu yang penting dilakukan oleh para pelaku usaha. Hal ini seiring target pertumbuhan ekonomi pemerintahan Prabowo-Gibran diatas 7 persen. 

"Tujuh persen bukan angka yang mustahil, meski Jakarta tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara. Cukup rasional! Tinggal bagaimana para pelaku usaha di Jakarta menyikapinya dan memanfaatkan ceruk-ceruk bisnis yang terbuka lebar," kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Khusus Jakarta, Diana Dewi, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Minggu (4/8/2024). 

Menurutnya, salah satu langkah yang dibutuhkan adalah melakukan akselerasi di semua bidang usaha. "Kami di Kadin Jakarta akan terus mendorong para anggota untuk dapat masuk pada lini-lini usaha yang mampu memberi peluang menciptakan income dan penyerapan tenaga kerja," ujar Diana yang juga Calon Ketua Umum Kadin Jakarta pada Muprov XIV Kadin Jakarta, 12 Agustus nanti.

Seperti diketahui, kuartal I 2024, pertumbuhan ekonomi di Jakarta hanya 4,78 persen, di bawah pertumbuhan ekonomi nasional 5,11 persen. "Ini juga menjadi pekerjaan rumah para pelaku usaha untuk bagaimana meningkatkan perputaran ekonomi secara massif," serunya. 

Selain itu, dirinya sejak dulu gencar melakukan komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta. "Sejak dulu, Kadin Jakarta terus membina hubungan dengan para stakeholder di Jakarta. Hal itu diwujudkan dengan keterlibatan aktif Kadin di berbagai tim kerja bersama pemerintah di Jakarta. Itu akan kami dorong terus sehingga potensi-potensi bisnis di Jakarta bisa dijalankan oleh para anggota Kadin," tutur Diana. 

Dirinya menegaskan, tantangan yang dihadapi Jakarta pasca tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara tentu tidaklah ringan. Apalagi ada rencana mendorong Jakarta menjadi Kota Global.

"Kadin Jakarta harus mampu menjawab tantangan tersebut. Yang sedang kami lakukan adalah menyiapkan blue print Jakarta Kota Global, terutama dari sisi ekonomi. Kepemimpinan berkelanjutan menjadi target yang realistis sehingga mendorong metamorfosa Jakarta menjadi kota global," tukasnya.

Baca Juga: Ingin Tuntaskan Tugas di Periode Pertama yang Terkendala Covid-19, Diana Dewi Kembali Mendaftar Ketua Umum Kadin DKI 2024-2029

Derasnya tantangan yang dihadapi membuat banyak anggota KADIN Jakarta mendorong Diana Dewi untuk kembali memimpin organisasi pengusaha terbesar itu. Mereka berkeyakinan, Diana Dewi mampu membuat terobosan dan akselerasi seperti yang dibutuhkan.

"Keberlanjutan kepemimpinan menjadi keniscyaan dalam mewujudnyatakan Jakarta menjadi sentra ekonomi nasional. Itu sudah dijalankan Ibu Diana Dewi sejak 2019 dan kini sudah pas bila dilanjutkan sehingga akselerasi Jakarta menjadi kota global bisa terwujud," cetus H. Kamrussamad, Ketua Pengarah Timses Diana Dewi yang juga Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra ini. 

Erik Hidayat Ketua Umum HIPPI Pusat yang juga Ketua Tim Kampanye Diana Dewi menegaskan, dengan keberlanjutan kepemimpinan, maka arah kebijakan akan semakin maksimal guna mengangkat potensi ekonomi yang ada di Jakarta.

"Kepemimpinan Kadin Jakarta butuh keberlanjutan. Pergantian pimpinan bisa membuat kebijakan yang tak searah dengan cita-cita yang ada," tegas Victor Ketua Kadin Jakarta Pusat sekaligus Ketua Tim Sukses Diana Dewi. 

Diana menambahkan, kedepan pihaknya mendukung program Prabowo-Gibran dan siap berkolaborasi dalam menjadikan Jakarta sebagai kota global. "Kadin Jakarta bersama Pak Prabowo dan Mas Gibran sudah satu visi untuk mendorong percepatan ekonomi menuju Indonesia Emas 2045. Saya yakin, melalui Kadin Jakarta, visi Asta Cita akan mampu dijawantahkan di Jakarta," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.