Sentimen
Tokoh Terkait
Projo Klaim Perjalanan ke IKN Tidak Gunakan APBN, Siap Bangun Dapur Umum untuk Makan
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi relawan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau Projo mengeklaim tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk rencana perjalanan ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Bendahara Umum DPP Projo, Panel Barus, mengatakan bahwa perjalanan ke IKN untuk memenuhi undangan Jokowi dikelola secara swadaya oleh relawan sendiri.
"Tidak ada uang negara yang kami sentuh; kami melakukannya secara mandiri," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor DPP Projo, Jakarta Pusat, Sabtu (3/8/2024).
Baca juga: Projo Sebut Jokowi Batal Kumpul Bareng Kelompok Relawan di IKN pada 11 Agustus
Panel mengatakan, seluruh persiapan, mulai dari tiket hingga konsumsi rombongan relawan, dilakukan secara mandiri oleh Projo. Dia bahkan menyebut akan membuka dapur umum di IKN untuk memperlihatkan bahwa tidak ada uang negara yang dipakai untuk perjalanan oleh relawan Jokowi.
"Kami urus tiket sendiri, makan sendiri, nanti kami buka dapur umum di sana," tutur dia.
Panel menambahkan, perjalanan relawan ke IKN penting untuk mengukuhkan harapan akan perubahan ibu kota yang lebih baik. Dia menyebut, IKN adalah wajah ibu kota yang sebenarnya karena tidak dibangun dari sisa kolonialisme Belanda.
Baca juga: Projo Akan Ikut Simulasikan Program Makan Bergizi Gratis, Gibran Diundang
Sebelumnya, Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, mengatakan bahwa pertemuan Jokowi bersama 500 relawan di IKN akan dijadwalkan ulang dari sebelumnya 11 Agustus menjadi 24 Agustus 2024. Hal ini diputuskan setelah ia berdiskusi dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno.
"Ini kan 17 Agustusan dulu, sampai upacara 17 Agustus, baru kami ke sana. Jadi mungkin tanggal 24-25 relawan (ke sana)," kata Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Budi juga menyatakan bahwa biaya perjalanan relawan ke IKN tidak menggunakan fasilitas negara. Biaya perjalanan para relawan akan menggunakan dana gotong royong.
"Ini kan legacy Pak Presiden Joko Widodo. Dan ingat, relawan berangkat ke sana itu tidak menggunakan fasilitas negara. Itu murni gotong royong dari semua relawan. Supaya kita juga ingin lihat. Kan banyak teman-teman yang belum pernah ke sana," jelas Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Sentimen: positif (94.1%)