Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang (DPP PBB) menyambangi Menko Polhukam Marsekal TNI (purn) Hadi Tjahjanto di kantornya, Jumat (2/8/2024). Dalam pertemuan yang dipimpin oleh Pj Ketua Umum DPP PBB Fahri Bachmid, partai berlogo bulan bintang tersebut membawa agenda terkait kebangsaan secara nasional dan global. Salah satunya, soal bantuan untuk Palestina.

“Selain bersilaturahim dalam pertemuan ini juga dibahas beberapa isu-isu strategis nasional maupun internasional. Antara lain terkait isu Palestina dan rencana bantuan Indonesia untuk membantu rakyat Palestina yang diinisiasi oleh Kementerian Pertahanan,” kata Fahri melalui siaran pers diterima, Sabtu (3/8/2024).

Selain itu, Fahri mencatat, problematika dalam negeri saat ini, salah satunya diwarnai kegentingan situasi masalah judi online (judol) yang telah menggerus daya beli masyarakat dan menimbulkan berbagai penyakit sosial di masyarakat. Dia pun memuji langkah aktif pemerintah menuntaskan persoalan terkait.

“Partai Bulan Bintang mengapresiasi keseriusan pemerintah untuk dapat segera menyelesaikan judi online hingga tuntas,” ujar Fahri.

Fahri memastikan, PBB mampu menjadi mitra strategis pemerintah untuk menghadirkan formulasi kebijakan solutif bagi bangsa dan negara. Sebab sejak didirikan, PBB selalu menjadi solusi atas problem kebangsaan.

“Kecenderungan kondisi dan perkembangan serta situasi politik kontemporer pemerintahan hari ini, memiliki ekuivalensi dan kesejajaran dengan 10 tahun pertama pertumbuhan dan perjalanan partai,” tutur Fahri.

Fahri optimisi, peran signifikan Partai Bulan Bintang pada periode awal pertumbuhannya sangat mungkin diperankan kembali untuk 5 - 10 tahun ke depan. Tujuannya, membangun negara yang kuat, seperti harapan Presiden Terpilih pada Pemilu 2024 Prabowo-Gibran yang sejalan dengan tekad membangun sistem pemerintahan yang baik dan kuat seperti cita-cita Partai Bulan Bintang.

“Harapan dan ekspektasi agar Partai Bulan Bintang berperan aktif dalam membantu pemerintahan baru merupakan "conditio sine qua non" bagi terciptanya negara yang kuat dan memiliki sistem yang baik,” Fahri menandasi.