PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menggelar sidang perdana Kabinet Indonesia Maju di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada Agustus 2024.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Plt. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono pun membocorkan jadwal sidang perdana tersebut. 

"Ya tanggal 11 (Agustus) beliau (Presiden) ke sana, nanti tanggal 12-nya (Agustus) direncanakan, itu baru direncanakan, untuk sidang kabinet di sana," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Kamis, 1 Agustus 2024.

Menurut Basuki Hadimuljono, Jokowi akan berada di IKN sampai 13 Agustus 2024. Kemudian, pada 14 Agustus 2024, Jokowi akan kembali ke Jakarta.

"Beliau di sana 11,12,13 (Agustus), 14 (Agustus) pulang, jadi di hari-hari itu kira-kira ada groundbreaking juga," ujarnya.

Terkait dengan sarana dan prasarana untuk sidang kabinet, Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa perabotan penunjang sudah dikirim dari Sekretariat Negara (Setneg).

"Furnitur kan dari Setneg sudah disana semua, tinggal masang-masang. (AC) udah saya rasa," ucapnya.

Beberapa waktu lalu, Jokowi menegaskan bahwa ia menunggu kesiapan fasilitas di IKN, sebelum menggelar sidang perdana kabinet. Orang nomor satu di Indonesia itu tak mau memaksakan kehendak.

"Semuanya kesiapan, sekali lagi kesiapan di IKN, dan kita tidak ingin paksa-paksa yang nanti menurunkan kualitas interior, bangunan, nggak. Selama itu benar-benar siap, saya akan masuk," tuturnya.

Beberapa waktu lalu, Jokowi juga menjelaskan bahwa sidang perdana kabinet di IKN akan dilakukan apabila semua menteri yang masih di luar negeri sudah kembali ke Tanah Air.

"Ya itu (sidang kabinet) menunggu menteri-menteri yang ada di luar negeri agar semuanya ada di tanah air," ujarnya.

Jokowi mengatakan progres pembangunan infrastruktur Kompleks Istana Presiden di IKN berjalan dengan baik.

"Masih ada pembersihan, masih ada finishing, semuanya masih dalam progres yang baik," ucapnya.

"Semua masih berjalan dan hari ini saya akan menerima untuk rapat-rapat di sini, di ruang kerja presiden," tuturnya melanjutkan.

Ia sempat mengingatkan bahwa pembangunan IKN secara keseluruhan tak bisa selesai dalam kurun waktu dua atau tiga tahun. Sebab, IKN merupakan mimpi jangka panjang.***