Sentimen
Negatif (100%)
1 Agu 2024 : 11.55
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Depok, Menteng, Gondangdia

Kasus: penganiayaan

Pemilik Daycare di Depok Diduga Aniaya Anak 2 Tahun, CCTV Jadi Bukti

1 Agu 2024 : 11.55 Views 1

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Pemilik Daycare di Depok Diduga Aniaya Anak 2 Tahun, CCTV Jadi Bukti

PIKIRAN RAKYAT - Seorang ibu bernama Rizki Dwi Utari (28), bersama suaminya melaporkan pemilik tempat penitipan anak (Daycare) di Depok berinisial MI ke Polres Metro Depok, Senin 29 Juli 2024 atas kasus dugaan penganiayaan terhadap anaknya, MK (2).

Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/1530/VII/2024/SPKT/POLRES METRO DEPOK/POLDA METRO JAYA.

"Jadi, untuk Dugaan tindak pidana kekerasan ini telah kita laporkan itu di tanggal 29 Juli," kata kuasa hukum Rizki Dwi Utari, Leon Maulana Mirza Pasha di KPAI, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 30 Juli 2024.

Leon menduga pemilik tempat penitipan anak itu mempunyai latar belakang sebagai influencer parenting.

"Karena kita ketahui bersama bahwa terduga merupakan salah satu influencer terkenal, dan bahkan memberikan sosialisasi terkait dengan parenting," katanya.

Informasi Dugaan Penganiayaan

CCTV terkait dugaan kasus penganiayaan anak 2 tahun di Depok.

Sang Ibu, Rizki Dwi Utari mengaku mendapat informasi adanya dugaan penganiayaan dari salah satu guru, dan terkonfirmasi dari CCTV yang berada di ruangan.

"Kami dapat laporan dari guru di sekolah anak saya. Itu kami baru tahu hari Rabu kemarin tanggal 24 bahwa ada tindak kekerasan yang dialami oleh anak saya. Pelakunya adalah Ketua Yayasan dari Daycare tersebut," katanya.

"Setelah kami cek, bahwa memang ada bukti CCTV-nya," lanjutnya.

Rizki menyebut anaknya mendapatkan kekerasan berupa pemukulan di beberapa bagian tubuh, ditendang di bagian perut hingga jatuh tersungkur.

"Lalu juga ada ditusuk di bagian punggung. Bukti itu cocok dengan bukti yang saya punya, yaitu foto memar-memar di badan anak saya setelah dia pulang dari daycare," tuturnya.

Rizki juga mengaku sempat berpikir positif lantaran pihak Daycare menyanggah adanya penganiayaan. "Jadi, kami sebagai orangtua positif thinking bahwa itu memang anak saya memar itu karena sakit. Karena memang pada saat itu anak saya sedang demam," ujarnya.

Akan tetapi, setelah dokter melakukan screening dan hasilnya bagus. Rizki pun bergegas untuk membuat laporan ke pihak yang berwajib.

"Jadi, alhamdulillah, tanggal 24 kemarin itu, guru-guru melapor. Karena mereka juga baru tahu, ternyata ada bukti itu. Akhirnya kami membuat laporan ke polisi dan Alhamdulillah, kami juga dibantu oleh KPAI juga," ucapnya.***

Sentimen: negatif (100%)