Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: UNAIR, Universitas Airlangga
Tokoh Terkait
Kondisi Politik Buruk, Prof Henri: Indonesia Kehilangan Kepercayaan Pasar Global
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dan Guru Besar Universitas Airlangga, Prof Henri Subiakto, menyampaikan pandangannya mengenai situasi politik Indonesia yang disebut rusak di mata dunia.
Menurutnya, pandangan negatif ini, terutama dari negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, menyebabkan ketidakpercayaan di pasar global.
"Itulah yang menyebabkan investor enggan atau ragu-ragu menanamkan modal di negeri ini," ujar Prof Henri dalam keterangannya di aplikasi X @henrysubiakto (31/7/2024).
Akibatnya, investor menjadi ragu untuk menanamkan modal di Indonesia, meskipun Presiden Jokowi telah berusaha keras untuk menarik investasi dengan berbagai insentif, termasuk penguasaan lahan hingga 190 tahun di Ibu Kota Negara (IKN) baru.
"Walau presiden Jokowi gencar mengundang para investor dengan insentif macam-macam, hingga penguasaan lahan sampai 190 tahun di IKN, investor global masih wait and see," tukasnya.
Dikatakan Prof Henri, hanya kelompok oligarki yang bermain politik pada tingkat nasional yang telah menancapkan kuku di Indonesia yang mau memanfaatkannya.
Ia menegaskan bahwa kondisi politik yang buruk dan penuh ketidakpastian akan berdampak negatif pada situasi ekonomi, khususnya investasi.
"Senantiasa akan berdampak pada situasi ekonomi negeri, khususnya investasi," sebutnya.
Prof Henri juga mengkritik perilaku Presiden Jokowi selama dua tahun terakhir, yang menurutnya sangat buruk dan telah menghilangkan harapan akan masa depan Indonesia yang lebih baik.
"Faktor perilaku Jokowi yang dua tahun terakhir memang amat buruk ini, sungguh telah menenggelamkan harapan akan kebaikan Indonesia di masa depan," Prof Henri menuturkan.
Namun, Prof. Henri masih menyimpan harapan pada calon presiden terpilih, Prabowo Subianto.
"Sekarang setitik harapan itu tinggal ada di Prabowo, berani tidak presiden terpilih ini melepaskan diri dari skenario Jokowi yang ingin terus menguasai Indonesia menggunakan dinasti, kekuatan kroni dan oligarki," bebernya.
Ia berharap Prabowo berani melepaskan diri dari skenario Jokowi yang ingin terus menguasai Indonesia melalui dinasti, kekuatan kroni, dan oligarki.
"Tinggal pak Prabowo penentunya. Kalau dia juga terjerat di bawah perangkap Jokowi, maka pupuslah harapan masa depan negeri ini," imbuhnya.
Ia menekankan bahwa jika Prabowo mampu menangkap aspirasi rakyat yang tersembunyi dan bertindak independen sebagai presiden, Indonesia akan menemukan jalannya kembali untuk menguat dan lepas dari cengkeraman asing dan oligarki.
"Tapi kalau Prabowo mampu menangkap aspirasi rakyat yang tersembunyi, lalu bertindak independen sebagai presiden RI hingga lepas dari bayang-bayang Jokowi, maka Indonesia akan menemukan jalannya kembali untuk menguat dan lepas dari cengkeraman asing dan oligarki. Semoga," kuncinya.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: negatif (99.9%)